Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) dibuka melemah pada posisi 6.336. Selang 15 menit kemudian IHSG terus merosot menjadi 6322 atau terkoreksi 0,82 persen. Sebanyak 177 emiten terkoreksi, 70 emiten menguat dan 100 emiten lainnya stagnan.
Delapan sektor yang mendorong IHSG terus terkurung di zona merah karena sama-sama terkoreksi dan hanya dua sektor yang terapresiasi. Sektor yang melemah yaitu konsumer melemah 0,80 persen menjadi 2.452, pertambangan melemah 0,91 persen menjadi 1.745, manufaktur melemah 0,90 persen menjadi 1.524 dan keuangan melemah 1,06 persen menjadi 1.274.
Dilanjutkan sektor industri dasar melemah 1,81 persen menjadi 786, properti melemah ke level 474, infrastruktur melemah 0,90 persen menjadi 1.156 dan perdagangan terkoreksi 0,29 persen ke level 819. Sementara sektor yang menguat yaitu perkebunan sebesar 0,03 persen menjadi 1.435 dan aneka industri 0,23 persen menjadi 1.302.
Emiten teraktif hingga 09.15 WIB yaitu

TRAM

dengan nilai transaksi yang dibukukan sebesar Rp116,58 miliar,

BDMN

Rp45,09 miliar,

TLKM

Rp38,47 miliar,

SMGR

Rp31,83 miliar dan

BTPS

Rp25,33 miliar. Sedangkan emiten yang terkuat sementara adalah

SILO

(6,15 persen),

ERAA

(3,54 persen),

FASW

(1,25 persen),

TBLA

(1,18 persen), dan

SMSM

(0,99 persen).
Sementara emiten yang stagnan diantaranya

DOID

,

GJTL

,

HOKI

,

BTPN

dan

BNGA

. Kemudian emiten yang terkoreksi paling dalam untuk sementara waktu adalah

BDMN

(-19,72 persen),

DMAS

(7,09 persen),

SMGR

(-5,04 persen),

JSMR

(5 persen), dan

CPIN

(-4,76 persen).
Investor asing dominan melego sahamnya senilai Rp68,21 miliar (nett sell) sebanyak 191.730 lembar saham. Adapun saham yang paling dominan dijual yaitu

SMGR

senilai Rp33,6 miliar sebanyak 2,7 juta lembar saham,

TLKM

Rp10,8 miliar sebanyak 41,1 juta lembar saham dan

BBRI

Rp21,1 miliar sebanyak 4,9 juta lembar saham.
(Marjudin)

Sumber : admin