IHSG Semester II 2022 Diprediksi Menguat 5% - 8%
Monday, July 04, 2022       10:40 WIB

Ipotnews - Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) diprediksi masih akan menguat sebesar 5% - 8% pada Semester II 2022 dibanding akhir 2021. Walau ada ketidakpastian global, tetapi fundamental perekonomian Indonesia masih bagus.
Direktur Equator Swarna Investama, Hans Kwee mengatakan bahwa IHSG masih berpeluang tetap menguat di Semester II 2022 dibanding akhir tahun 2021. Hanya saja penguatan IHSG tidak akan berbeda jauh dengan realisasi pada Semester I 2022. "Kemungkinan IHSG hanya akan menguat 5%, paling banter sampai 8% dibanding akhir tahun lalu," kata Hans saat dihubungi Ipotnews, Senin (4/7).
Penguatan IHSG agak tertahan karena masih ada dua masalah besar global yang membayangi perekonomian dunia. Pertama, belum jelas kapan akan berakhir perang di Rusia - Ukraina. Perang ini telah memicu krisis pangan dan krisis energi yang memicu lonjakan inflasi global.
"Akibatnya ancaman resesi mulai mengancam negara negara maju termasuk AS," ujar Hans.
Kedua, tingginya inflasi AS akibat dampak perang Rusia - Ukraina juga akan membuat Federal Reserve bersikap agresif menaikkan suku bunga acuan pada tahun ini. Tentu ini bisa berdampak negatif bagi aset - aset beresiko termasuk pasar saham Indonesia. "Jadi ketidak pastian global akibat dua faktor tersebut masih tinggi di Semester II 2022," jelas Hans.
Walau demikian, fundamental ekonomi Indonesia terus membaik dibanding tahun 2020 dan 2021. Bank Indonesia juga diprediksi akan menaikkan suku bunga acuan pada Semester II 2022 untuk mengimbangi kenaikan Fed Fund Rate. "Ini akan membantu menjaga daya tarik investasi di Indonesia," tutup Hans.
Mengutip data Ipotnews, IHSG ditutup sebesar 6.911,58 pada 30 Juni 2022. Posisi tersebut menunjukkan penguatan sebesar 5,02% dibandingkan penutupan 30 Desember 2021 yang berada di level 6.581,48.
IHSG sempat menyentuh level terendah saat baru memasuki tahun 2022. Pada 25 Januari 2022, IHSG sempat terperosok di level 6.568,17 atau melemah -0,20% dibanding 30 Desember 2021.
Namun sesudah itu, IHSG terus mendaki hingga sempat menyentuh level tertinggi pada 21 April 2022 sebesar 7.276,19. Posisi tersebut menunjukkan penguatan sebesar 10,56% dibanding 30 Desember 2021.
Namun saat pemerintah memutuskan menyetop ekspor CPO, IHSG kembali terjun bebas hingga sempat mencapai level 6.599,84 pada 12 Mei 2022. Posisi tersebut masih menguat 0,28% dibanding 30 Desember 2021. Sesudah ekspor CPO dibuka kembali oleh pemerintah, IHSG berangsur membaik hingga akhir Semester I 2022.
(Adhitya)

Sumber : Admin