INTP Targetkan Pertumbuhan Penjualan Tahun Hingga 4 Persen
Friday, January 21, 2022       13:49 WIB

Ipotnews - Meski pandemi masih menghadang, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk () optimistis target pertumbuhan penjualan tahun ini bisa di kisaran 3%-4%. Atau sama dengan yang dipasang pada tahun lalu.
"Sambil kami terus mengamati perkembangan kasus Omicron di Indonesia yang jika terus meningkat dan kembali pemerintah melakukan PPKM diperketat, maka pertumbuhan semua industri akan terganggu. Semoga tidak demikian," terang Antonius Marcos, Direktur dan Sekretaris Perusahaan seperti dikutip  KONTAN , Kamis (20/1).
Sementara, bergeraknya kembali proyek-proyek infrastruktur pemerintah menjadi harapan untuk mendorong konsumsi semen di tahun ini. Seperti diketahui mencatatkan penjualan sebesar 17 juta ton sepanjang 2021. Realisasi ini naik sekitar 3% dari pencapaian tahun sebelumnya.
Saat ini masih memfinalisasi proyek-proyek yang akan dijalankan. Dus, alokasi belanja modal atau capital expenditure tahun ini masih dalam hitungan. Akan tetapi, Marcos memastikan semua proyek tersebut akan didanai oleh kas internal yang masih sangat solid.
Terkait hal itu Analis BRID anareksa Sekuritas, Maria Renata memperkirakan pertumbuhan volume penjualan sebesar 4,0% pada tahun ini. Maria menyebut, menaikkan harga jualnya sebanyak dua kali untuk produk semen kantong, dari sekitar 5% menjadi 9% secara total. Namun, langkah ini tidak diikuti oleh beberapa pemain di area tertentu.
Alhasil, BRID anareksa Sekuritas memperkirakan harga jual rerata atau average selling price (ASP) Indocement akan meningkat sebesar 10,5% secara year-on-year pada kuartal IV-2021. Jika ditranslasikan, berarti terdapat peningkatan ASP sebesar 1,2% untuk tahun penuh 2021.
Dengan asumsi harga batubara berada di level US$ 66/ton, proyeksi pendapatan tahun lalu sebesar 14,83 triliun dengan dan laba bersih sebesar Rp 1,6 triliun.
Di tahun ini, Maria memperkirakan pendapatan akan meningkat sebesar 7,0%, didukung oleh pertumbuhan volume penjualan sebesar 4,0% dan pertumbuhan ASP sebesar 3,0% secara  year-on-year  (yoy).
Selain itu, harga batubara diperkirakan bakal lebih rendah di sepanjang tahun ini, yakni sebesar US$ 56 per ton. Jika ditranslasikan, berarti terdapat penurunan biaya batubara sebesar 5,5% yoy dan adanya kenaikan laba bersih sebesar 17,1% menjadi Rp 1,9 triliun.
"Dimulainya pembangunan Nusantara (ibu kota Negara baru) yang ditargetkan berlangsung pada tahun ini akan menjadi katalis positif bagi sektor semen," terang Maria.
Maria mempertahankan rekomendasi beli saham dengan target harga Rp 15.300. Pandemi yang masih berlangsung menjadi risiko utama dari rekomendasi ini. (winardi)

Sumber : Admin