Imbal Hasil US Treasury Meningkat, Kilau Logam Kuning Memudar
Friday, January 22, 2021       15:52 WIB

Ipotnews - Emas merosot, Jumat petang, karena  yield  US Treasury menguat, meski logam kuning itu berada di jalur untuk mencatat minggu terbaiknya dalam lima pekan, dibantu harapan stimulus kakap Amerika.
Harga emas di pasar spot menyusut 0,55% menjadi USD1.859,74 per ounce pada pukul 15.26 WIB, menjauh dari tingkat tertinggi sejak 8 Januari yang dicapai pada sesi Kamis, demikian laporan Reuters, di Bengaluru, Jumat (22/1).
Sepanjang minggu ini, emas spot melonjak 1,9% - kenaikan mingguan terbesar sejak pekan yang berakhir hingga 18 Desember. Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,27% menjadi USD1.864,20 per ounce.
"Emas berjuang karena kenaikan dalam nominal imbal hasil, yang berasal dari kuatnya jumlah klaim pengangguran Amerika, juga Bank Sentral Eropa (ECB) sedikit kurang  dovish  dari yang diinginkan pasar," kata analis IG Market, Kyle Rodda.
Imbal hasil US Treasury bertenor 10-tahun bertahan di atas 1%, membantu penguatan nilai tukar dolar AS.
Klaim pengangguran mingguan Amerika turun sedikit pekan lalu, tetapi kekhawatiran atas dampak Covid-19 masih menghantui pasar.
Presiden ECB Christine Lagarde, Kamis, mengindikasikan bank tersebut tidak dapat menggunakan Pandemic Emergency Purchase Programme secara penuh jika kondisi keuangan tetap menjanjikan.
"Kegelisahan tentang apakah stimulus Amerika akan disetujui semulus yang dipikirkan pasar membebani emas," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
Rencana stimulus Presiden Amerika Joe Biden sebesar USD1,9 triliun harus disetujui Senat, di mana ukuran bantuannya mungkin akan diturunkan, menurut sejumlah analis.
"Pada akhirnya, prospeknya masih konstruktif untuk emas, karena Federal Reserve tidak akan menurunkan  balance sheet- nya dan membiarkan imbal hasil naik terlalu tinggi. Tetapi...trennya adalah penurunan untuk saat ini," kata Rodda.
Logam lainnya, perak merosot 1,8% menjadi USD25,47 per ounce, tetapi di jalur untuk membukukan minggu terbaiknya dalam lima pekan, dan sejauh ini melonjak 3,1%.
Platinum menyusut 2% menjadi USD1.103,61 per ounce, tetapi siap mencatatkan kenaikan mingguan kedua berturut-turut, melambung 2,8%. Paladium turun 0,1% menjadi USD2.360,03 per ounce. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TGKA
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:08 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MTMH
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:05 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASGR
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:01 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ACST
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:57 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of VTNY
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:54 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ROTI
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PSKT