Ipotnews - Greenback, ketika diukur dengan Indeks Dolar AS (DXY), diperdagangkan pada suasana positif di sekitar area 97,30 pada akhir pekan ini, Jumat (3/7).
DXY naik untuk sesi kedua berturut-turut pada hari Jumat, mengumpulkan langkah tambahan pada akhir-akhir ini menyusul kekhawatiran yang terus-menerus atas lonjakan pandemi virus corona yang berlarut.
Memang, seperti dilansir fxstreet.com, permintaan untuk dolar meningkat dengan munculnya kembali keengganan terhadap aset berisiko risiko di antara para trader, meskipun hasil yang lebih baik dari perkiraan dari pasar tenaga kerja AS selama Juni memberikan beberapa dukungan pada kelompok aset berisiko.
Tidak ada rilis data yang dijadwalkan di AS pada hari Jumat karena pasar akan tetap tutup untuk libur Hari Kemerdekaan.
Ekspansi pandemi covid-19 yang tak henti-hentinya di AS tetap menjadi pusat perhatian, di tengah upaya negara itu mempertahankan pembukaan kembali ekonomi dan merebaknya berita seputar vaksin potensial untuk wabah tersebut.
Seperti biasa, tren selera risiko yang luas muncul sebagai pendorong utama untuk dolar dalam jangka pendek ditambah dengan efervesensi perdagangan AS-China.
Pada sikap konstruktif di sekitar dolar, pertarungan penghindaran risiko harus mendukung preferensi investor untuk greenback sebagai tempat yang aman bersama dengan statusnya sebagai mata uang cadangan global dan penyimpan nilai. Sentimen berlawanan adalah paket stimulus yang sedang berlangsung (dan berpotensi bertambah) dari Federal Reserve yang dapat membatasi kenaikan dolar.
Level relevan Indeks Dolar AS
Saat ini, indeks mendapatkan kenaikan 0,03% di 97,24 dan penembusan di atas 97,80 (tertinggi mingguan 30 Juni) akan menuju ke 97,87 (61,8% Fibo dari penurunan 2017-2018) dan akhirnya 98,32 (SMA 200 hari). Di sisi lain, pertentangan berikutnya muncul di 96,39 (terendah Juni.23 mingguan) bersama 96,03 (Fibo 50% dari penurunan 2017-2018) dan akhirnya 95,72 (terendah bulanan 10 Juni).

Sumber : admin