Indeks Kompas100 Melemah 2,83% Sejak Akhir 2023 - Akhir April 2024
Thursday, May 02, 2024       14:37 WIB

Ipotnews - Pergerakan Indeks Kompas100 mencatatkan pelemahan sebesar 2,83% sejak akhir tahun 2023 - akhir April 2024.
Pelemahan tersebut lebih besar dari pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) sepanjang periode yang sama, yang tercatat sebesar 0,58%.
Mengutip data Ipotnews, Indeks Kompas100 pada akhir tahun lalu ditutup pada level 1.172,63. Memasuki tahun ini, Indeks Kompas100 sempat menguat sebentar hingga 4 Januari di level 1.192,63 atau naik 1,71% dibanding akhir tahun lalu.
Namun tak lama setelah itu, Indeks Kompas100 segera terjerembak ke titik terendah pada 26 Januari 2024 di level 1.145,96, atau turun 2,27%. Indeks Kompas100 kemudian bangkit meski tetap naik turun, dan mencapai titik tertinggi pada 14 Maret 2024 di level 1.201,01, atau naik 2,42%.
Sesudah itu, Indeks Kompas100 kembali terjatuh hingga mencapai titik terendah pada 5 Maret di level 1.161,95, atau turun 0,91%. Selanjutnya Indeks Kompas100 kembali bangkit hingga mencapai titik tertinggi pada 14 Maret di level 1.201,01, atau naik 2,42%.
Namun setelah itu, indeks Kompas100 terus menerus menurun hingga menyentuh titik terendah pada 26 April 2024 di level 1.102,82 atau turun 5,95%. Akhirnya Indeks Kompas100 ditutup pada perdagangan terakhir pada Selasa (30/4) di level 1.139,47, atau melemah 2,83% dibanding akhir tahun lalu.
Praktisi pasar modal dan Dosen Magister Ekonomi Atma Jaya dan Trisakti, Hans Kwee mengatakan seperti halnya IHSG , pergerakan Indeks Kompas100 memang masih volatile sepanjang tahun berjalan. "Faktor utamanya sama dengan IHSG , mulai dari ketidakpastian arah besaran penurunan suku bunga acuan the Fed tahun ini dan konflik geopolitik di Timur Tengah yang bisa mempengaruhi ekonomi dunia," kata Hans saat dihubungi Ipotnews, pada Kamis (2/5).
Mengenai besaran pelemahan indeks Kompas100 yang lebih besar dari IHSG , menurut Hans, karena lebih banyak dipengaruhi oleh investor asing. Indeks Kompas100 banyak dihuni oleh emiten dengan kapitalisasi saham yang besar dan cenderung likuid.
Ini berbeda dari IHSG yang banyak terdapat emiten dengan kapitalisasi saham yang kecil dan tidak likuid. Pergerakan harga sahamnya relatif datar atau tidak ke mana - mana, dan jarang dilirik investor asing.
"Maka dengan era suku bunga tinggi dari the Fed ditambah ketidakpastian konflik di Timur Tengah, capital outflow oleh investor asing menyebabkan penurunan yang lebih dalam di indeks Kompas100 dibanding IHSG ," pungkas Hans.
(Adhitya)

Sumber : admin

berita terbaru