India Hentikan Impor CPO Dari Malaysia, Berikut Rekomendasi Saham Untuk Para Emiten CPO
Wednesday, January 15, 2020       10:52 WIB

Ipotnews - Importir CPO India menghentikan pembelian CPO dari Malaysia setelah Pemerintah India menginstruksikan para importir untuk menghindari produk dari Malaysia.
Hanya saja, belum ada aturan resmi dari Pemerintah India terkait impor CPO dari Malaysia ini.
Penghentian impor CPO Malaysia oleh para importir India ini bisa menguntungkan Indonesia, sebab permintaan tersebut akan beralih ke Indonesia.
Terkait hal itu Analis Lotus Andalan Sekuritas, Sharlita Malik masih melihat prospek positif pada saham-saham CPO. Menurut dia, sektor CPO pada semester I-2020 berpeluang menguat seiring dengan peningkatan impor dari India.
Sentimen positif lain juga berasal dari produksi kedelai dari Amerika Serikat (AS) dan India yang diprediksi hanya tumbuh  flat  pada 2020, yakni berkisar 2%  year on year  (yoy). Mengingat, CPO merupakan minyak subtitusi untuk kedelai.
Sementara itu, dari sisi domestik, kebijakan program pencampuran biodiesel 30% atau B30 juga berpeluang meningkatkan konsumsi CPO domestik.
"Kami estimasikan konsumsi B30 di Indonesia selama 2020 dapat mencapai 6,5 juta kilo liter atau naik 4% yoy. Hal ini berpeluang menggantikan ekspor CPO ke Uni Eropa sekitar 3 juta ton per tahun hingga 2030 seiring kebijakan  Renewable Energy Directived  (RED) II di 2020," kata Sharlita seperti dikutip Kontan, Rabu (15/1).
Menurut dia, rata-rata harga penjualan CPO pada 2020 dapat berada di level MYR 2.500 per ton atau naik 16,3% dibanding tahun lalu.
Oleh karena itu, Sharlita menaikkan peringkat dari  neutral  menjadi  overweight  atas saham-saham CPO.
Ia merekomendasikan investor untuk  buy  saham PT Astra Agro Lestari Tbk () dengan target harga Rp 15.000 per saham, PT PP London Sumatra Indonesia Tbk () Rp 1.550, dan PT Salim Ivomas Pratama Tbk () Rp 465 per saham. (winardi)

Sumber : Admin