Ipotnews - Bank Indonesia (BI) mencatat hasil survei pemantauan harga pada minggu kedua bulan Agustus 2020, inflasi diperkirakan sebesar 0,01 persen month to month (mtom). Sementara perkiraan inflasi secara tahun kalender sebesar 0,99 persen year to date (ytd) dan secara tahunan sebesar 1,39 persen year on year (yoy).
Kepala Departemen Komunikasi BI, Onny Widjanarko, mengatakan bahwa penyumbang utama inflasi pada periode tersebut berasal dari komoditas emas perhiasan sebesar 0,11 persen (mtom), cabai merah sebesar 0,02 persen (mtom), minyak goreng dan ikan kembung masing-masing sebesar 0,01 persen (mtom).
"Komoditas yang menyumbang deflasi, yaitu daging ayam ras sebesar -0,15 persen (mtom), bawang merah sebesar -0,06 persen (mtm), telur ayam ras, jeruk, dan tomat sebesar -0,02 persen (mtm)," ujar Onny dalam keterangannya, Jumat (14/8)..
Sementara itu update aliran dana masuk pada periode tersebut untuk premi CDS (Credit Default Swaps) Indonesia 5 tahun turun ke 101,83 bps (basis poin) per 13 Agustus 2020 dari 107,28 bps per 7 Agustus 2020. Sedangkan berdasarkan data transaksi 10-13 Agustus 2020, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto mencapai Rp4,74 triliun. Untuk jual neto di pasar SBN sebesar Rp3,98 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,76 triliun.
"Berdasarkan data setelmen selama 2020 (ytd), nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto sebesar Rp148,19 triliun," pungkasnya.
(Marjudin)

Sumber : admin