Investor Abaikan Ancaman Covid terhadap Ekonomi, Kilau Emas Memudar
Thursday, July 22, 2021       08:44 WIB

Ipotnews - Emas melemah, Kamis, karena dolar tetap tangguh dan investor mengabaikan ancaman ekonomi dari melonjaknya kasus varian Delta virus korona dan memilih aset berisiko sebagai gantinya.
Harga emas di pasar spot turun 0,1% menjadi USD1.801,82 per ounce pada pukul 07.40 WIB, setelah mencapai level terendah lebih dari satu pekan di USD1.793,59 pada sesi sebelumnya, demikian laporan  Reuters,  di Bengaluru, Kamis (22/7).
Sementara itu, emas berjangka Amerika Serikat berkurang 0,1% menjadi USD1.801,90 per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) bertahan di dekat level tertinggi tiga setengah bulan versus sekeranjang saingannya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Pasar saham menguat, Rabu, dan imbal hasil naik sebagian didorong laporan keuangan perusahaan yang positif, ketika investor mengabaikan kekhawatiran tentang varian Delta virus korona dan inflasi.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun melanjutkan pemantulannya dari posisi terendah lima bulan setelah lelang obligasi 20-tahun yang lemah. Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan  opportunity cost  memegang emas yang tidak memberikan bunga.
Bank Sentral Eropa diprediksi menjanjikan periode stimulus yang lebih lama, Kamis, untuk memenuhi komitmennya guna mendongkrak inflasi.
Presiden Joe Biden mengatakan kenaikan harga konsumen saat ini akan berumur pendek karena ekonomi Amerika bangkit dari krisis global Covid-19, menambahkan bahwa rencana ekonominya akan menggerus inflasi dalam jangka panjang.
Senat Amerika dari Partai Republik memblokir langkah untuk menggelar debat mengenai ukuran infrastruktur bipartisan senilai USD1,2 triliun, yang merupakan prioritas utama bagi Presiden Biden.
Perak stabil di USD25,23 per ounce, paladium naik 0,3% menjadi USD2.661,17 per ounce, dan platinum mendatar di USD1.079,99 per ounce. (ef)

Sumber : Admin