Investor Tunggu Data Inflasi Amerika, Logam Kuning Mendatar
Wednesday, May 15, 2024       13:15 WIB

Ipotnews - Harga emas diperdagangkan mendatar, Rabu, karena investor menantikan angka inflasi Amerika malam ini yang dapat memberikan petunjuk mengenai lintasan penurunan suku bunga Federal Reserve.
Harga emas di pasar spot naik tipis 0,05% menjadi USD2.359,28 per ons pada pukul 13.05 WIB, diperdagangkan dalam kisaran sempit USD6, setelah melonjak 1% pada sesi Selasa, demikian laporan  Reuters  dan  Bloomberg,  di Bengaluru, Rabu (15/5).
Sementara, emas berjangka Amerika bertambah 0,14% menjadi USD2.363,30 per ons.
Data Indeks Harga Konsumen (CPI) Amerika akan dirilis pukul 19.30 WIB. Menurut jajak pendapat  Reuters,  data tersebut diperkirakan menunjukkan inflasi inti pada April naik 0,3% (month-over-month), turun dari 0,4% pada bulan sebelumnya.
Emas bergantung pada data saat ini, "jika CPI mulai turun sedikit, itu akan berdampak positif bagi emas karena berada dalam posisi yang fantastis untuk memanfaatkan dinamika tersebut mengingat ketahanannya hingga saat ini," kata Kyle Rodda, analis Capital.com.
Namun, "jika CPI lebih tinggi dari perkiraan, itu akan benar-benar mengguncang seluruh pasar dan keyakinan bahwa suku bunga dapat diturunkan."
Laporan pekerjaan yang suram, pekan lalu, dan laporan payrolls AS yang lebih lemah dari perkiraan untuk periode April meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada September.
Emas dikenal sebagai lindung nilai inflasi, namun suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan opportunity cost untuk memegang bullion tidak memberikan imbal hasil.
Chairman Fed, Jerome Powell, Selasa, mengatakan bahwa dia memperkirakan inflasi Amerika akan terus menurun hingga akhir tahun dan mencatat kecil kemungkinannya bank sentral harus menaikkan suku bunga lagi.
Namun, data pada sesi Selasa menunjukkan harga produsen AS periode April meningkat lebih dari ekspektasi.
Perak di pasar spot turun 0,1% menjadi USD28,57 per ons dan paladium melonjak 1,3% menjadi USD990,06.
Platinum melambung 2,2% menjadi USD1.053,75, mencapai level tertinggi dalam satu tahun.
Saham BHP Group--perusahaan tambang terbesar di dunia--yang terdaftar di bursa Australia, melesat 2,4% setelah target pengambilalihannya, Anglo American, mengumumkan break-up plan untuk mempertahankan diri terhadap tawaran USD43 miliar. (ef)

Sumber : Admin