JSMR Pastikan Seluruh Jalan Tol Penuhi Standar Kelayakan Sebelum Beroperasi
Thursday, November 25, 2021       17:15 WIB

Ipotnews - PT Jasa Marga (Persero) Tbk () menegaskan bahwa jalan tol yang dioperasikan selama ini telah memenuhi standar kelayakan dan keamanan yang tinggi. Sebelum dioperasikan, seluruh ruas jalan tol terlebih dahulu dilakukan serangkaian uji coba laik jalan yang melibatkan banyak pihak seperti Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat ( PUPR ), Korlantas Polri dan lain sebagainya.
Direktur Utama , Subakti Syukur, mengatakan tanpa uji kelayakan jalan tol, maka ruas tol yang dibangun belum dapat dioperasikan. Hal ini semata-mata adalah demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan tol. Bahkan setelah diputuskan beroperasi secara komersil, jalan tol masih terus dilakukan pemeliharaan secara berkala.
Oleh sebab itu beberapa kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol di Indonesia terutama yang terbaru dari insiden maut yang merenggut nyawa arti Vanessa Angel dan suaminya beberapa waktu lalu bukan disebabkan oleh jalan tol. Kecelakaan yang terjadi mayoritas akibat dari faktor manusianya. Sementara dari sisi jalan yang menjadi penyebab kecelakaan hanya kurang dari 1 persen.
"Berdasarkan data yang dihimpun dari ruas jalan tol Jasa Marga Group di tahun 2021 hingga bulan September 2021, 81 persen faktor penyebab kecelakaan adalah faktor pengemudi. Selain itu, jumlah kecelakaan tunggal mencapai 44 persen dari total kecelakaan. Kami pantau melalui data speed camera Jasamarga Integrated Digital Map, jumlah rata-rata kendaraan over speed setiap harinya mencapai 14.194 Kendaraan," kata Subakti Syukur dalam program Road Safety Rangers Webinar, Kamis (25/11).
Data dari Badan Pengatur Jalan Tol ( BUJT ) Kementerian ( PUPR ) mencatat kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol di seluruh Indonesia sekitar 87 persen disebabkan ole faktor manusia atau pengemudinya. Seperti over speed, pengaruh minuman beralkohol, mengantuk, dan lainnya.
Selanjutnya sekitar 12,5 persen disebabkan oleh kendaraannya seperti lampu kurang memadai, kelebihan muatan, faktor teknis kendaraan atau tekanan ban yang kurang. Sementara itu hanya sekitar 0,5 persen penyebab kecelakaan dari faktor kondisi jalan.
Dengan tingginya kasus kecelakaan di jalan tol yang dipicu oleh faktor pengemudi, Subakti mengajak kepada masyarakat khususnya pengguna jalan tol untuk lebih bertanggung jawab di jalan. Pihaknya terus melakukan edukasi dan kampanye kepada pengguna jalan, khususnya generasi muda, agar selalu mengutamakan keamanan dan keselamatan berkendara.
"Saya berharap, program ini dapat melahirkan komunitas Road Safety Rangers yang turut serta mempersuasi masyarakat serta menjadi role model dalam penerapan safety driving di Indonesia," pungkas dia. (Marjudin)

Sumber : admin