Jelang Publikasi Hasil FOMC The Fed dan RDG BI, Rupiah Melemah
Tuesday, March 19, 2024       12:27 WIB

Ipotnews - Kewaspadaan pelaku pasar menjelang publikasi hasil rapat kebijakan moneter Federal Reserve dan Bank Indonesia bulan Maret 2024 pada pekan ini, membuat kurs rupiah masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat pada siang ini.
Mengutip data Bloomberg pada Selasa (19/3) pukul 12.00 WIB, kurs rupiah tengah diperdagangkan di level Rp15.715 per dolar AS, melemah 25 poin atau 0,16% dibandingkan Senin sore (18/3) di level Rp15.690 per dolar AS.
Head of Research Team PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Robertus Hardy mengatakan bahwa pada pekan ini investor masih mewaspadai arah keputusan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed. "Meskipun keduanya diperkirakan tidak berubah, namun investor perlu menyimak informasi yang tersirat pada pernyataan mengenai arah kebijakan moneter ke depannya," kata Robertus dalam keterangan tertulis, hari ini.
The Fed sebagai bank sentral paling berpengaruh di dunia, akan menggelar Pertemuan Komite Terbuka ( FOMC ) pada 20 Maret besok. Di mana hasilnya baru akan dipublikasikan pada Rabu siang waktu Amerika atau Kamis dini hari waktu Indonesia.
Para investor diprediksi cenderung waspada mengantisipasi sinyal hawkish dan suasana kebatinan dari gelar FOMC pasca keluarnya berbagai data penting pekan lalu yang menguatkan skenario higher for longer.
Pelaku pasar juga cenderung meyakini The Fed masih akan menahan Fed fund rate di level yang sama. Sementara harapan penurunan FFR tahun ini masih bertahan sebanyak 75 bps sampai akhir tahun.
Higher for longer suku bunga global akan membatasi ruang bagi BI dalam memulai pelonggaran moneter meskipun sinyal perlambatan ekonomi RI sudah kentara. Hal ini terlihat dari daya beli yang lemah juga inflasi pangan yang masih merangkak naik.
BI juga akan menggelar Rapat Dewan Gubernur reguler untuk edisi bulan ini yang dijadwalkan pada 19-20 Maret ini.
Di sisi lain, Fitch mempertahankan penilaian terhadap kualitas kredit Indonesia dengan peringkat BBB dan outlook yang stabil. Fitch memperkirakan pertumbuhan ekonomi dapat mencapai 4,9% tahun ini didukung oleh konsumsi domestik dan investasi yang solid.
Sentimen ini membantu menahan pelemahan kurs rupiah hari ini. "Penilaian Fitch menjadi sentimen positif di tengah pelemahan ekspor sejalan dengan pertumbuhan ekonomi global yang melambat," pungkas Robertus.
(Adhitya)

Sumber : admin