Ipotnews - Komite Ekonomi dan Industri Nasional ( KEIN ) mengaku tengah melakukan kajian sistem ekonomi yang berlandaskan Pancasila dan Keadlian. Sasaran utama dari kebijakan itu nantinya adalah peningkatan angka serapan kerja dari yang saat ini berjumlah 200 - 300 ribu lapangan kerja, menjadi 500 ribu lapangan kerja pertahun.
Hal itu dikatakan oleh Wakil Ketua KEIN Arif Budimanta di Jakarta, Selasa (13/2). Menurut Arif, kebijakan ekonomi yang berbasis lapangan kerja itu merupakan satu-satunya cara agar pembangunan ekonomi yang dilakukan Pemerintah mampu menyentuh lapisan masyarakat hingga ke tingkat bawah.
"Karena memang dilema yang dihadapi sekarang ini adalah keinginan Presiden untuk tumbuh tinggi di atas 7 persen. Padahal saat ini, di tengah situasi global yang survival menjadi tantangan. Jangan-jangan persoalan ketimpangan ekonomi jadi faktor yang berpengaruh terhadap mandeknya upaya-upaya untuk tingkatkan pertumbuhan ekonomi," ujar Arif.
Menurutnya, persoalan ketimpangan itu harus cepat diselesaikan. Oleh sebab itu, diperlukan penciptaan lapangan kerja yang layak bagi masyarakat agar terjadi pemerataan. "Sehingga kemiskinan bisa turun. Layak itu bukan hanya dari sisi upah, tapi bagaimana dari upahnya itu dia bisa menghidupi keluarganya, dan seterusnya," kata Arif.
Hal lain yang juga tak kalah penting menurut Arif adalah Pemerintah harus mampu menciptakan suatu kepastian, kemudahan, serta keberlanjutan bagi dunia usaha. Semua itu dinilai penting untuk dilakukan agar bisa menarik minat pengusaha dalam berinvestasi.
"Paling utama adalah termasuk dunia usaha di dalam negeri dulu, yang kedua paket-paket kebijakan ekonomi itu untuk meningkatkan ekspor dan meningkatkan investasi tapi dalam rangka menciptakan lapangan pekerjaan," pungkasnya.
(Sigit)

Sumber : admin