Kekhawatiran Resesi AS Mempersuram Prospek Aktivitas Pabrikan Global
Thursday, June 23, 2022       15:10 WIB

Ipotnews - Aktivitas pabrikan Jepang periode Juni tumbuh melambat ke level terendah empat bulan. Pembatasan Covid-19 di China mengganggu rantai pasokan, sementara banyak ekonomi lain di Asia juga menghadapi hambatan di tengah meningkatnya risiko dari prospek potensi resesi AS.
Sementara itu, data yang dikutip Reuters, Kamis (23/6) menunjukkan, aktivitas manufaktur Australia bertahan stabil bulan ini. Pasar menunggu serangkaian hasil survei indeks manajer pembelian (PMI) Eropa dan AS yang akan dirilis hari ini. Indeks PMI Prancis, Jerman, zona euro, Inggris, dan Amerika Serikat akan dirilis Kamis malam.
Angka tersebut akan diteliti dengan cermat di tengah keresahan pasar keuangan akibat kenaikan tajam suku bunga Federal Reserve AS. The Fed juga merencanankan pengetatan agresif lebih lanjut selama beberapa bulan mendatang, yang dinilai telah meningkatkan risiko resesi AS.
"Prospek ekonomi makro global telah memburuk secara material sejak akhir 2021," ungkap Fitch Ratings, yang pada bulan ini telah memangkas prospek pertumbuhan global tahun ini menjadi 2,9%, 3,5% pada Maret lalu.
"Stagflasi, yang ditandai dengan inflasi tinggi yang terus-menerus, pengangguran yang tinggi dan permintaan yang lemah, telah menjadi tema risiko yang dominan sejak akhir 1Q22 dan skenario potensi risiko yang masuk akal," tulis Titch dalam laporannya yang dirilis pekan ini, yang dikutip Reuters,, Kamis (23/6).
Semakin banyak pelaku pasar, termasuk perusahaan investasi AS, PIMCO, yang memperingatkan risiko resesi karena bank sentral di seluruh dunia cenderung memperketat kebijakan moneternya untuk memerangi inflasi yang terus tinggi.
Serangkaian data baru-baru ini secara global mengindikasikan bahwa para pembuat kebijakan seperti meniti di atas tali, ketika mereka mencoba untuk meredakan tekanan inflasi, tanpa membuat ekonomi masing-masing mengalami penurunan tajam.
Penjualan ritel AS secara tak terduga turun pada Mei dan penjualan rumah yang ada jatuh ke level terendah dua tahun. Data tersebut merupakan indikator dari inflasi yang tinggi, sekaligus mencerminkan bahwa kenaikan biaya pinjaman mulai mengurangi permintaan.
Ekonomi Inggris secara tak terduga menyusut pada April lalu, menambah kekhawatiran perlambatan tajam karena perusahaan mengeluhkan kenaikan biaya produksi.
Di Asia, ekspor Korea Selatan untuk 10 hari pertama bulan Juni menyusut hampir 13%  year-on-year,  mencerminkan meningkatnya risiko terhadap perekonomian yang digerakkan oleh ekspor di kawasan itu.
Di China, meskipun eksportir menikmati penjualan yang solid pada Mei - dibantu oleh pelonggaran pembatasan Covid-19 domestik - banyak analis memperkirakan akan menghadapi prospek ekonomi yang lebih menantang karena perang Ukraina dan meningkatnya biaya bahan baku.
Rilis hasil survei aktivitas manufaktur (PMI) Jepang periode Juni dari au Jibun Bank flash, hari ini memperlihatkan adanya penurunan ke 52,7 dari 53,3 pada Mei, ekspansi paling lambat sejak Februari.
Sebagai penanda dari dampak pandemi yang berkepanjangan, raksasa otomotif Toyota Motor Corp memangkas rencana produksi global Juli sebesar 50.000 kendaraan. Kekurangan semikonduktor dan gangguan pasokan suku cadang akibat Covid-19 terus mengekang produksi.
"Terlepas dari pelonggaran penguncian baru-baru ini di China, waktu pengiriman pemasok terus diperpanjang bulan lalu, meskipun dengan kecepatan yang sedikit lebih lambat," kata Marcel Thieliant, ekonom senior Jepang di Capital Economics.
Para analis mengatakan, kunci untuk Jepang adalah apakah konsumsi akan mampu  rebound  cukup kuat dari kemerosotan yang disebabkan oleh pandemi. Kondisi tersebut diperlukan untuk mengimbangi tantangan eksternal yang muncul seperti perkiraan perlambatan AS. (Reuters)

Sumber : Admin

berita terbaru