Keperkasaan Saham Teknologi Dorong Bursa Wall Street ke Zona Positif
Friday, July 23, 2021       05:15 WIB

Ipotnews - Saham teknologi memimpin penguatan bursa ekuitas Wall Street, Kamis, meski lonjakan klaim pengangguran memunculkan kembali kekhawatiran tentang ekonomi dan mengirim imbal hasil obligasi bergerak lebih rendah.
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 25,35 poin atau 0,07%, menjadi 34.823,35, demikian laporan   CNBC ,  di New York, Kamis (22/7) atau Jumat (23/7) pagi WIB.
Sementara, indeks berbasis luas S&P 500 menguat 0,2% atau 8,79 poin menjadi 4.367,48. Sedangkan Nasdaq Composite Index memimpin pasar dengan kenaikan 0,36% atau 52,64 poin, menjadi 14.684,60.
Investor berbalik kembali ke saham teknologi favorit mereka karena optimisme tentang sektor tersebut tumbuh menjelang laporan keuangan sejumlah raksasa teknologi pekan depan. Saham Salesforce melesat 2,5% sementara Amazon dan Facebook melonjak 1,4%.
"Antara penurunan suku bunga, ekspektasi pertumbuhan dan kebangkitan Covid menambah beberapa ketidakpastian, saham teknologi terlihat seperti tempat alami yang akan diminati investor dan  trader  sampai kita mendapatkan lebih banyak resolusi di beberapa bidang," kata Yung-Yu Ma, Kepala Strategi Investasi BMO Wealth Management.
Microsoft melejit 1,6% setelah Citi menaikkan target harganya, mengatakan raksasa teknologi itu berpotensi mengalahkan ekspektasi Wall Street ketika melaporkan laba kuartalannya minggu depan. Citi memprediksi sahamnya akan meroket lebih dari 30% sepanjang tahun depan. Apple naik hampir 1% setelah Canaccord Genuity mengatakan ada "permintaan yang kuat" untuk produk Apple menjelang laporan labanya pekan depan.
Pasar secara keseluruhan terus bergerak lebih tinggi, terkadang dipimpin saham  value  ketika optimisme ekonomi relatif tinggi dan dalam beberapa hari seperti Kamis, saham teknologi mengambil alih kepemimpinan.
Dow naik 0,3% sejauh pekan ini dan berada kurang dari 1% dari rekor tertinggi, bangkit kembali dari penurunan 700 poin-plus pada sesi Senin.
Beberapa investor meyakini permainan pembukaan kembali aktivitas bisnis akan disukai lagi, dan saham teknologi bakal mundur.
"Perekonomian masih dalam pola rebound yang sangat kuat, pendapatan dan laba perusahaan meningkat tajam, dan ini merupakan latar belakang yang cukup positif," kata Ron Temple, Head of U.S. Equities di Lazard Asset Management.
"Itu berarti suku bunga di pasar obligasi terlalu rendah dan jika kita mulai melihat kurva imbal hasil tersebut sangat curam, itu tantangan bagi perusahaan yang didorong oleh pertumbuhan, yang berharap mereka akan mendapatkan keuntungan dalam lima hingga 10 tahun," seperti saham teknologi.
"Ini adalah angin sakal negatif bagi perusahaan-perusahaan tersebut, dan itu mungkin cerita positif bagi saham yang secara tradisional dipandang sebagai saham yang lebih berorientasi pada nilai," tutur dia.
Saham berada di bawah tekanan pada awal sesi setelah klaim pengangguran secara tak terduga naik menjadi 419.000, lebih tinggi dari 350.000 yang diprediksi sejumlah ekonom yang disurvei  Dow Jones  dan lebih dari 368.000 yang direvisi naik dari periode sebelumnya.
Imbal hasil US Treasury 10-tahun melemah jadi 1,265% karena data ketenagakerjaan yang buruk itu. Imbal hasil itu turun ke level terendah 5 bulan di 1,17% pada awal pekan.
Saham perbankan--yang biasanya dipandang sebagai saham siklikal yang kinerjanya terkait dengan jalur ekonomi--berguguran dengan JPMorgan, Bank of America dan Wells Fargo masing-masing merosot lebih dari 1%.
Namun, musim pelaporan keuangan kuartal kedua yang kuat terus berlanjut, dengan American Airlines membukukan keuntungan untuk periode tersebut, menghentikan penurunan lima kuartal berturut-turut, berkat pemulihan permintaan aktivitas perjalanan dan bantuan pemerintah. Sahamnya anjlok 1,1% pada sesi Kamis. Demikian pula, Southwest Airlines melaporkan laba kuartalan, tetapi sahamnya ditutup 3,4% lebih rendah.
Saham Union Pacific meningkat lebih dari 1% setelah perusahaan kereta api tersebut melaporkan laba bersih kuartal kedua sebesar USD1,8 miliar. Angka itu naik dari USD1,1 miliar pada kuartal tahun lalu.
CSX melonjak hampir 3,5% setelah laba kuartal kedua perusahaan itu melesat lebih dari dua kali lipat. Saham AT&T naik sekitar 0,4% setelah laba dan pendapatannya melampaui perkiraan analis.
Texas Instruments turun 5,3% setelah pembuat  chip  itu melampaui ekspektasi untuk kuartal kedua, tetapi memperingatkan laporan keuangan kuartal ketiga bisa jauh dari perkiraan analis.
Intel, Twitter, Snap dan Capital One memposting  update  triwulanannya setelah pasar ditutup.
Sejauh ini, 15% dari emiten S&P 500 telah melaporkan keuangannya, dengan 88% mengalahkan perkiraan laba, menurut Refinitiv. Dari perusahaan yang melaporkan, 84% melampaui ekspektasi pendapatan. (ef)

Sumber : Admin