Ketegangan Geopolitik dan Pandemi Tekan Selera Risiko, Dolar Berkibar
Tuesday, July 14, 2020       13:53 WIB

Ipotnews - Dolar sedikit lebih tinggi dalam kisaran sempit terhadap sebagian besar mata uang, Selasa, karena kekhawatiran baru tentang ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan China serta meningkatnya kasus virus korona memberikan tekanan pada selera risiko.
Euro mempertahankan penguatan terhadap  greenback  dan poundsterling ketika investor menunggu data tentang sentimen investor Jerman untuk membantu mengukur laju pemulihan Eropa dari krisis kesehatan tersebut.
Perdagangan mata uang menipis karena lonjakan infeksi virus korona menyebabkan beberapa daerah menerapkan pembatasan baru pada aktivitas bisnis, demikian laporan  Reuters,  di Tokyo, Selasa (14/7).
Kini, pasar menghadapi ancaman tambahan dari perseteruan Washington dan Beijing terkait akses ke pasar keuangan Amerika, kebebasan sipil di Hong Kong dan klaim teritorial di Laut China Selatan.
"Fokusnya bergeser pada apakah putaran berikutnya penguncian virus korona akan cukup besar untuk merusak pertumbuhan ekonomi," kata Junichi Ishikawa, analis IG Securities.
"Permasalahan Hong Kong berpotensi menyebabkan gesekan perdagangan yang baru. Perkembangan negatif di kedua sisi bisa menyebabkan saham bergerak lebih rendah, dan mendorong beberapa arus  safe-haven  ke dolar dan yen."
Dolar berada di posisi 107,26 yen pada Selasa siang menyusul kenaikan 0,4% di sesi sebelumnya. Dolar diperdagangkan pada 0,9418 franc Swiss setelah mencatat tiga sesi kenaikan tipis berturut-turut.
Euro berada di posisi USD1,1346, bertahan di bawah level tertinggi satu bulan yang dicapai pada sesi Senin. Mata uang bersama itu diperdagangkan pada 90,40 pence, mempertahankan penguatan 0,9% dari sesi sebelumnya.
Amerika Serikat dan China melakukan pertempuran diplomatik di beberapa bidang yang berpotensi mengganggu pasar keuangan.
Pemerintahan Presiden Donald Trump berencana untuk segera membatalkan perjanjian 2013 antara otoritas audit Amerika dan China, kata pejabat senior Departemen Luar Negeri kepada  Reuters. 
Ini bisa menjadi pertanda tindakan keras yang lebih luas terhadap perusahaan China yang terdaftar di pasar saham Amerika yang dikecam karena menghindari aturan  disclosure  AS.
Selain itu, Amerika Serikat memperkuat sikapnya terhadap klaim China di Laut China Selatan dan mengambil sejumlah langkah untuk mengakhiri status hukum khusus Hong Kong sebagai protes terhadap UU keamanan Beijing bagi bekas jajahan Inggris tersebut.
Yuan di pasar  onshore  turun 0,2% menjadi 7,0091 per dolar karena kekhawatiran tentang hubungan China-AS memperlambat reli mata uang China tersebut, baru-baru ini.
Yuan sebagian besar tidak tergerak oleh data yang dirilis hari ini, yang menunjukkan ekspor China tumbuh untuk pertama kalinya sejak wabah virus korona merebak.
Sejumlah data makro China yang akan dirilis pekan ini antara lain produk domestik bruto (PDB), penjualan ritel dan output industri, yang diprediksi menunjukkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu mulai pemulihan berbentuk-V pada kuartal kedua.
Dolar Singapura dan mata uang Asia lainnya merosot setelah data menunjukkan PDB Singapura anjlok dengan rekor 41,2% pada kuartal kedua, menyoroti kehancuran yang dapat ditimbulkan pandemi itu terhadap ekonomi kecil yang bergantung pada perdagangan.
Terhadap rupiah, dolar tercatat menguat. Berdasarkan data  Ipotnews  pada pukul 13.25 WIB,   rupiah melemah 10,00 poin menjadi Rp14.360 per dolar. Rupiah juga tak berdaya versus euro, turun 19,96 poin menjadi Rp16.293.
Permintaan untuk aset berisiko cenderung terpukul setelah California, negara bagian terpadat di Amerika, menerapkan pembatasan baru pada bisnis karena kasus virus korona dan rawat inap melonjak.
Dolar Australia sedikit berubah menjadi USD0,6949. Sentimen untuk Aussie terpukul karena beberapa negara bagian Australia juga memberlakukan kembali pembatasan virus korona.
Dolar Selandia Baru menghapus kerugian awal untuk diperdagangkan pada USD0,6541.
Mata uang Antipodean itu dianggap sebagai barometer risiko karena kedekatannya dengan komoditas dan ekonomi China. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA