Ipotnews - Ketegangan hubungan Amerika Serikat dengan China kembali meningkat akibat urusan penerapan UU Keamanan di Hong Kong. Peningkatan ketegangan ini berdampak melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Mengutip data Ipotnews, Selasa (26/5), pukul 16.20 WIB, kurs rupiah ditutup pada level Rp14.730 per dolar AS. Posisi ini melemah 50 poin dibandingkan penutupan perdagangan terakhir pada Rabu (20/5) di level Rp 14.680 per dolar AS.
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra, mengatakan kecemasan pelaku pasar akan peningkatan eskalasi ketegangan AS dengan China menjadi penyebab. "Pelaku pasar khawatir meruncingnya hubungan AS dengan China akan berdampak terhadap perekonomian nasional," kata Ariston saat dihubungi Ipotnews, Selasa (26/5).
Ketegangan antara AS dengan China memang semakin meningkat dalam beberapa jam terakhir. AS mengancam akan menjatuhkan sanksi apabila China bersikeras menerapkan UU keamanan nasional, yang akan memberikan kontrol lebih besar Beijing atas Hong Kong.
Setelah hampir setahun diguncang demonstrasi, pemerintah China berencana untuk mengesahkan UU keamanan baru. Aturan ini akan memberi kekuasaan pada Beijing untuk membentuk badan khusus yang melarang pengkhianatan, subversif, dan hasutan, yang memungkinkan Hong Kong berpisah dari China.
Faktor lain yang membuat kurs rupiah menguat adalah karena saat ini masa sesudah liburan Hari Raya Idul Fitri. "Sehingga kebutuhan akan dolar AS meningkat dan mendorong penguatan nilai tukarnya," tutup Ariston.
(Adhitya)

Sumber : admin