Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.144 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Rabu (25/11) sore. Posisi tersebut menguat 0,08 persen dibandingkan perdagangan Selasa (24/11) sore di level Rp14.155 per dolar AS.
Sementara, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.169 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.196 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia mayoritas terpantau menguat terhadap dolar AS. Tercatat, yen Jepang naik 0,4 persen, won Korea Selatan menguat 0,26 persen dan dolar Taiwan menguat 0,03 persen. Selanjutnya peso Filipina menguat 0,02 persen, rupee India menguat 0,10 persen, yuan China menguat 0,18 persen.
Sebaliknya, ringgit Malaysia melemah 0,03 persen, dolar Singapura melemah 0,02 persen dan bath Thailand melemah 0,08 persen.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak bervariasi. Poundsterling Inggris bergerak menguat 0,03 persen dan dolar Australia menguat 0,15. Sebaliknya franc Swiss melemah 0,07 persen dan dolar Kanada melemah 0,02 persen.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra mengatakan penguatan rupiah sore ini masih ditopang optimisme vaksin covid-19. Alhasil investor mulai kembali masuk ke aset-aset berisiko.
Hal ini terlihat dari menguatnya mata uang kawasan Asia.
"Baru baru ini, perusahaan obat asal Inggris AstraZeneca dan Universitas Oxford mengklaim vaksin covid-19 yang mereka kembangkan berhasil mencapai tingkat keampuhan 70 persen," ujarnya kepada   CNNI ndonesia.com. 
Selain itu, kepastian politik AS juga memberikan angin segar kepada pasar. Sebab, Presiden Donald Trump akhirnya mengizinkan masa transisi pemerintahan kepada Presiden AS terpilih, Joe Biden.
"Potensi penguatan rupiah masih terbuka karena sentimen positif yang membayangi pergerakan harga aset berisiko pagi ini," katanya.
Ia memperkirakan besok mata uang Garuda akan bergerak di range Rp14.100-14.180 per dolar AS.

Sumber : CNNINDONESIA.COM