Kilas Emiten: ACES, PTPP, PZZA, dan APLN
Friday, October 04, 2019       08:39 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Jumat (4/10):
1. PT Ace Hardware Indonesia Tbk () berencana akan membuka gerai baru di semester II/2019. Namun, pada 6 Oktober 2019 nanti salah satu gerai di Jakarta akan mengalami penutupan. Manajemen menjelaskan, gerai yang akan ditutup adalah gerai yang berlokasi di Central Park, Jakarta. Gerai tersebut akan ditutup karena masa sewa telah berakhir. Sebagai informasi tambahan, gerai tersebut dibuka pada 23 Maret 2012 dengan luasan sekitar 2.700 meter persegi. Adapun akan membuka gerai baru di daerah yang sama dan akan disampaikan dalam keterbukaan informasi publik. Sebelumnya pada keterbukaan informasi tanggal 23 September, mengumumkan pembukaan gerai baru kedua belas tahun ini. Gerai dengan luas sekitar 1.700 meter persegi ini berlokasi di Pacific Place, Jakarta. Dengan tambahan satu gerai ini, total gerai mencapai total 187 gerai.
2. PT PP Tbk () merevisi target nilai kontrak baru tahun ini menjadi Rp 45 triliun. Sebelumnya, perseroan menargetkan nilai kontak baru 2019 bisa mencapai Rp 50,3 triliun. Manajemen mengatakan bahwa revisi target tersebut dilakukan karena beberapa pelaksanaan tender proyek dari pemerintah mundur dan banyak tender dari sektor swasta ditunda atau bahkan dibatalkan. Manajemen juga menambahkan bahwa pihaknya telah memenangkan beberapa tender proyek, tetapi belum menerima dananya sehingga belum dimasukkan ke dalam perolehan kontrak baru. Beberapa waktu lalu, juga memenangkan proyek PT PLN untuk membangun dua pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) di Nusa Tenggara Timur dan Sulawesi Utara dengan nilai kontrak Rp 2,1 triliun. Kemudian, juga mendapat proyek untuk membangun tol Semarang-Demak yang nilai investasi mencapai sekitar Rp 15,3 triliun dan akan dikerjakan oleh konsorsium dan . Dengan adanya revisi kontrak baru tersebut, juga akan menurunkan target pendapatan tahun ini, yakni dari Rp 30 triliun menjadi Rp 28 triliun.
3. PT Sarimelati Kencana Tbk () siap menangkap peluang ekspansi sejalan dengan pelonggaran regulasi waralaba yang tertuang dalam Peraturan Kementerian Perdagangan No.71/2019. Manajemen mengatakan perseroan tetap mendukung program peningkatan produk dalam negeri secara konsisten. Penggunaan produk dalam negeri dalam aktivitas bisnis perseroan, seperti penggunaan peralatan panggang pizza dari lokal. Sementara itu untuk meningkatkan pertumbuhan di tengah kompetisi, perseroan terus membangun jumlah outlet baru sesuai perjanjian yang disepakati bersama, serta mengalokasikan dana untuk promosi dan pelatihan yang berkelanjutan. Sepanjang Januari-September 2019, perseroan membuka 42 outlet. Dengan demikian, total outlet menjadi 495 outlet. Pada 24 Oktober 2019 nanti, perseroan juga bakal merayakan pembukaan outlet-nya yang ke 500. Sepanjang semester I/2019, mencetak pertumbuhan penjualan sebesar 12,50% menjadi Rp1,94 triliun. Adapun, laba bersihnya tumbuh 21,63% menjadi Rp99,65 miliar.
4. PT Agung Podomoro Land Tbk () menggelontorkan dana senilai total Rp566,87 miliar untuk mempercepat pelunasan pokok dan kupon dua obligasi perseroan. Obligasi yang dipercepat pelunasannya terdiri atas, pertama, Obligasi Berkelanjutan I Tahap III Tahun 2014 (01CN4) dengan nilai pokok Rp451 miliar, bunga gross Rp2,19 miliar, dan insentif Rp11,9 miliar. Kedua, Obligasi Berkelanjutan I Tahap IV Tahun 2015 (01CN3) dengan nilai pokok Rp99 miliar, bunga gross Rp247,5 juta, dan insentif Rp2,53 miliar. Adapun percepatan pelunasan dengan ditambah insentif tersebut telah mendapat persetujuan pemegang obligasi dalam rapat umum pemegang obligasi ( RUPO ) yang digelar pada pekan lalu. memutuskan untuk mempercepat pelunasan karena jumlah utang tidak sebanding dengan Central Park yang dijadikan sebagai jaminan bernilai Rp6,3 triliun. Oleh karena pelunasan obligasi dipercepat, perlu memberikan bunga tahun berjalan plus insentif kepada pemegang obligasi. Sebagai informasi, dapat merestrukturisasi kedua utang tersebut setelah mendapatkan dana segar berupa pinjaman offshore dan suntikan modal dari pemilik saham mayoritas. Credit Opportunities II Pte. Limited memberikan dana pinjaman US$127 juta setara dengan setara dengan Rp1,79 triliun. Sementara pemilik mayoritas, PT Indofica akan menyetorkan dana sebesar Rp769,33 miliar dan Trihatma Kusuma Haliman akan menyetorkan dana sebesar Rp30,66 miliar.

Sumber : admin