Kilas Emiten: BRPT, MYOR, GJTL, dan AISA
Tuesday, July 03, 2018       09:01 WIB

Ipotnews - Berikut kilas emiten yang perlu diperhatikan sebelum memulai transaksi hari ini, Selasa (3/7):
1. PT Barito Pacific Tbk () membukukan pendapatan senilai US$697,54 juta pada kuartal I/2018, tumbuh 9,75% year-on-year (yoy) dari sebelumnya US$635,54 juta. Pendapatan ekspor mencapai US$176,43 juta, sedangkan dari pasar domestik sekitar US$521,11 juta. Jika dilihat dari sisi segmen bisnis, pendapatan petrokimia mendominasi dengan raihan US$691,29 juta. Selanjutnya, pendapatan dari sewa tank dan dermaga yang menyentuh US$3,98 juta, penyewaan properti US$1,21 juta, dan industri kayu US$1,05 juta. Akan tetapi, beban pokok pendapatan per Maret 2018 meningkat menjadi US$559,06 juta dari sebelumnya US$460,88 juta. Laba kotor pun menyusut menjadi US$138,47 juta dari periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar US$174,65 juta. Sementara itu, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat senilai US$19,13 juta. Nilai itu merosot dari setahun sebelumnya yang sebesar US$48,96 juta.
2. PT Mayora Indah Tbk () berencana membeli aset tanah yang berada di Balaraja, Banten yang saat ini dimiliki oleh PT Tedjopratama Mandirigemilang dan PT Lubuk Permata. Tanah ini dimaksudkan untuk menunjang rencana perusahaan dalam mendirikan pabrik untuk menambah 3 line produk biskuit dan 15 line produk wafer. Manajemen mengungkapkan, pembangunan pabrik baru ini diperlukan lantaran permintaan produk biskuit dan wafer Mayora terus meningkat. Dengan pembangunan pabrik baru, Mayora memperkirakan akan meningkatkan penjualan 2% pada tahun 2021 dan mencapai 8% pada 2025. Peningkatan penjualan ini otomatis juga akan meningkatkan laba bersih . Diperkirakan pada 2022 laba bersih perusahaan konsumer ini akan meningkat 4% dan akan meningkat 8% pada 2025.
3. PT Gajah Tunggal Tbk () mengakuisisi 92,9% saham PT Filamendo Sakti milik PT Polychem Indonesia Tbk (). Akuisisi ini bernilai Rp 4,55 miliar. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, perusahaan mengatakan bahwa transaksi ini adalah transaksi afiliasi karena Gajah Tunggal memiliki 25,56% saham Polychem. Perseroan mengakuisisi Filamendo untuk menjamin pasokan, kualitas serta menurunkan biaya produksi untuk melanjutkan integrasi vertikal hulu rantai produksi. Filamendo memproduksi benang filament nilon 6 yang merupakan bahan baku utama kain ban nilon 6.
4. PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk () menjalin kerja sama bisnis beras dengan Bulog. Hal itu terungkap dalam laporan keuangan tahun buku 2017. Dalam laporan itu disebutkan, Bulog bersama PT Sukses Abadi Karya Inti (SAKTI), PT Indo Beras Unggul (IBU) dan PT Jatisari Srirejeki (JSR) yang merupakan anak usaha melakukan kerja sama pengolahan gabah dan beras. Selain dengan Bulog, SAKTI juga menjalin kerjasama dengan PT Pertani (Persero). Keduanya sepakat untuk pengadaan, pengolahan dan penjualan beras premium dengan merek Delman. SAKTI bakal menerima masing-masing Rp 536 per kilogram (kg) dan Rp 260 per kg dari proses pengolahan gabah menjadi beras premium dan pengolahan beras menjadi beras premium. Sehingga, jika ditotal, SAKTI bakal menerima pendapatan sekitar Rp 23,88 miliar dari kerja sama tersebut. SAKTI juga masih akan memperoleh pemasukan 50% dari total penjualan beras Delman.

Sumber : admin