Kilas Emiten: CAKK, DEAL, ARTI, dan INTP
Monday, March 25, 2019       08:56 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak dibaca untuk menambah referensi transaksi awal pekan ini, Senin (25/3):
1. PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk () membukukan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar Rp274,48 miliar dan Rp13,30 miliar. Pendapatan bersih perseroan pada 2018 tercatat tumbuh 29,51% dibandingkan dengan pendapatan bersih pada 2017 sebesar Rp211,94 miliar. Adapun, beban penjualan tercatat Rp636,44 juta, naik 49,31% dibandingkan dengan beban penjualan tahun sebelumnya sebesar Rp426,24 juta. Lebih lanjut, beban umum dan administrasi sebesar Rp15,62 miliar, beban lain-lain bersih Rp5,25 miliar, dan beban pajak penghasilan Rp4,45 miliar.
2. PT Dewata Freightinternational Tbk () melakukan perjanjian kerja sama dengan nilai kontrak maksimal Rp94 miliar atau setara dengan US$6,58 juta. Nilai tukar yang digunakan adalah Rp14.273 per dolar AS. Manajamen menuturkan bahwa pada 20 Maret 2019 perseroan melakukan perjanjian kontrak dengan Sumitomo Corporation (SC) dan PT Satyamitra Surya Perkasa (SSP). Transaksi tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi. Kontrak tersebut merupakan addendum dari perjanjian antara perseroan dan SSP pada 27 Oktober 2016. Ada tiga dampak transaksi tersebut bagi . Pertama, meningkatkan pendapatan perseroan. Kedua, menjamin kepastian pembayaran. Ketiga, memperlancar proses custom clereance yang dilakukan .
3. PT Ratu Prabu Energi Tbk () menyiapkan rencana Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Manajemen menyampaikan bahwa perseroan akan melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 7 Mei 2019. Ada dua agenda RUPSLB itu yaitu persetujuan penambahan modal dengan HMETD atau rights issue dan persetujuan transaksi pengambilan 3 aset tanah milik Derek Prabu Maras dan Bur Maras oleh dalam rangka HMETD. Sebelumnya, pada tahun lalu perseroan sempat menyatakan rencana melakukan reverse stock. Namun, rencana tersebut ditolak oleh Bursa Efek Indonesia karena alasan fundamental perusahaan yang dinilai tidak memungkinkan untuk melakukan penggabungan nilai saham. Perseroan juga sempat berencana akan mengembangkan proyek LRT di Jabodetabek dan Banten dengan total investasi Rp415 triliun.
4. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk () memasang target realistis untuk penjualan di 2019 setelah sukses membukukan kenaikan volume penjualan sebanyak 5,7% di 2018 menjadi 19,17 juta ton. Tahun ini perseroan menargetkan volume penjualan semen sebesar 4% dari tahun lalu atau sekitar 19,93 juta ton. Target pertumbuhan penjualan semen sebesar 4% ini sejalan dengan target volume penjualan semen nasional yang dipatok tumbuh 4% ke level 72 juta ton, dengan oversupply sebesar 43 juta ton semen. Sebagai informasi saja, di tahun 2018 membukukan kenaikan volume penjualan semen domestik sebesar 5,7% menjadi 18,1 juta ton. Kondisi tersebut diikuti kenaikan tipis dari pangsa pasar nasional dari sebelumnya 25,3% menjadi 25,5% di 2018. Perseroan juga mencatatkan peningkatan penjualan klinker domestik sebanyak 47,6% menjadi 960.000 ton di 2018.

Sumber : admin