Kilas Emiten: DEAL, SMCB, CLEO, dan SRIL
Friday, June 14, 2019       09:03 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk memperkaya referensi perdagangan hari ini, Jumat (14/6):
1. PT Dewata Freightinternational Tbk () berencana mengakuisisi 51% saham PT Atlas Dayana Kapital. Untuk mengakuisisi saham sekaligus menyuntik modal, akan menghabiskan dana Rp 107,86 miliar. Selain akuisisi saham, akan menyetor modal ke Atlas Dayana Rp 97 miliar. Setoran modal ini setara dengan 78,29% dari ekuitas perseroan. Transaksi akuisisi saham dan penyetoran modal tersebut merupakan transaksi material dengan nilai 20% atau lebih ekuitas perusahaan. Untuk menutup biaya akuisisi, perseroan akan menggelar rights issue dengan target perolehan dana Rp 110,17 miliar.
2. PT Solusi Bangun Indonesia Tbk () masih mencatatkan penurunan volume penjualan semen pada Mei 2019. Untuk penjualan dalam negeri, perseroan mencatatkan volume penjualan 760.964 ton, merosot 14,56% dibandingkan dengan volume penjualan tahun sebelumnya 890,679 ton. Sementara itu, volume penjualan ekspor semen pada Mei 2019 tercatat sejumlah 68.031 ton, meningkat 2,43% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang tercatat 66.416 ton.
Adapun total volume penjualan semen pada Mei 2019 tercatat 828.995 ton, lebih rendah 13,38% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 957.095 ton. Total volume penjualan semen pada Mei 2019 lebih tinggi jika dibandingkan dengan volume penjualan April 2019 sejumlah 746.951 ton. Sepanjang tahun berjalan, volume penjualan semen dalam negeri tercatat 3,92 juta ton, lebih rendah 2,85% dibandingkan dengan tahun sebelumnya 4,03 juta ton.
3. PT Sariguna Primatirta Tbk () meraup dana segar senilai Rp11 miliar dari penjualan saham perseroan di PT Tanobel Sehat Nutrisi (TSN) kepada PT Tancorp Global Abadi (TGA). Adapun, nilai transaksi tersebut sebesar Rp11 miliar atau setara dengan Rp733.382 per saham. Transaksi jual beli saham tersebut merupakan transaksi afiliasi dan bukan merupakan transaksi benturan kepentingan, di mana TGA merupakan pemegang saham perseroan dengan kepemilikan saham 55,67%. Manajemen juga menjelaskan, divestasi saham tersebut mempertimbangkan bahwa TSN telah mengalami kerugian terus menerus dan memengaruhi kinerja perseroan secara keseluruhan. Perseroan pun ingin lebih fokus pada bisnis utama yakni memproduksi air minum dalam kemasan.
4. PT Sri Rejeki Isman Tbk () mengincar pendapatan sekitar US$1,19 miliar dan laba tahun berjalan sebesar US$88,79 juta pada 2019, seiring dengan upaya memperbesar pasar ekspor. Hingga kuartal I/2019, perseroan mencatat penjualan tumbuh 18,30% secara tahunan menjadi US$316,85 juta. Namun demikian, laba tahun berjalan turun 26,38% menjadi US$28,05 juta. Pada kuartal I/2019, pasar perseroan sekitar 40% berasal dari domestik, diikuti Asia 37%, Eropa 9%, Amerika 7%, serta Uni Emirat Arab, Afrika dan Australia sebesar 7%. Untuk mencapai target tahun ini, perseroan mengoptimalkan kapasitas produksi, efisiensi produksi dan operasional, serta inovasi pengembangan produk bernilai tambah tinggi. Perseroan juga mengembangkan dan meningkatkan sumber daya manusia, meningkatkan pangsa pasar ekspor, serta memperkuat struktur modal dan likuiditas.

Sumber : admin