Kilas Emiten: INOV, BUMI, BSSR, dan ARKA
Thursday, July 11, 2019       08:47 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi perdagangan saham hari ini, Kamis (11/7):
1. PT Inocycle Technology Group Tbk () menargetkan pertumbuhan pendapatan 30% atau Rp 514,31 miliar pada 2019. Sebelumnya, membukukan pendapatan Rp 395,63 miliar pada tahun 2018. Angka ini naik 20,84% dibandingkan pendapatan 2017 yang sebesar Rp 327,38 miliar. Untuk mencapai target pertumbuhan itu, akan mengembangkan bisnisnya dengan membangun pabrik baru di tiga kota yang akan dimulai pada semester II-2019. Manajemen mengungkapkan ada tiga lokasi potensial untuk membangun pabrik tersebut, yaitu Makassar, Medan, Cirebon. Pembangunan pabrik ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah produksi sehingga perseroan dapat mencari pasar baru.
2. PT Bumi Resources Tbk () telah memproses pembayaran keenam senilai US$30,99 juta melalui agen fasilitas pada 9 Juli 2019, yang terdiri atas pinjaman pokok US$22,54 juta dan bunga US$8,45 juta untuk Tranche A. Dengan demikian, perseroan saat ini telah membayar keseluruhan US$270,4 juta secara tunai yang terdiri atas pokok Tranche A US$168,0juta dan bunga sebesar US$102,4 juta, termasuk bunga akrual dan bunga yang belum dibayar. Adapun sumber dana berasal dari free cash flow perseroan yang tersedia sekitar US$40 juta. Manajemen juga menjelaskan bahwa sebelum dilakukan restrukturisasi pada 2017, hutang yang dimiliki perseroan senilai US$4,3 miliar. Namun, jumlah itu susut US$2,6 miliar menjadi US$1,7 miliar setelah proses restrukturisasi ditempuh. Adapun, penyusutan utang US$2,6 miliar itu dicapai dengan melakukan konversi hutang US$2,0 miliar ke ekuitas di harga Rp926,16 per saham serta penerbitan mandatory convertible bonds (MCB) dengan durasi selama tujuh tahun dengan nilai US$600 juta dan harga referensi Rp926,16 per saham.
3. PT Baramulti Suksessarana Tbk () melalui anak perusahaannya PT Antang Gunung Meratus telah menyelesaikan aktivitas eksplorasi pada bulan Juni di 29 titik bor dengan kedalaman 2.937,4 meter. Aktivitas eksplorasi tersebut telah memakan biaya Rp 1,06 miliar dari total anggaran sebesar Rp 1,45 miliar. Antang Gunung Meratus melakukan kegiatan tersebut di Blok 4 Desa Tatakan hingga Desa Pulau Pinang, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan. Pemboran dilakukan oleh kontraktor PT Karya Bumi Prima. Aksi pemboran ini masih akan dilakukan pada bulan ini dengan target 20 titik pemboran dengan kedalaman 2.148 meter di lokasi Blok B4 Selatan. Perseroan menganggarkan dana untuk eksplorasi sebesar Rp 776,72 juta.
4. PT Arkha Jayanti Persada Tbk () berekspektasi bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan serta laba yang signifikan. Pada tahun ini, menargetkan pendapatan sebesar Rp 135,62 miliar hingga Rp 146,06 miliar. Sedangkan untuk laba, diproyeksikan bisa tumbuh menjadi Rp 2,74 miliar hingga Rp 2,95 miliar. Adapun pada tahun lalu, berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp 104,33 miliar. Dengan jumlah itu, meraup laba sebesar Rp 2,11 miliar pada tahun 2018. Sementara itu dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli lebih banyak bahan baku sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksi pabrik . juga masih mengincar kontrak baru senilai Rp 75 miliar untuk bisnisnya di bidang infrastruktur. Hingga semester I/2019, kontrak baru yang sudah berhasil didapatkan mencapai Rp 25 miliar yang antara lain pembangunan jembatan kereta api Jombang-Madiun, renovasi Stasiun Jatinegara dan pembangunan AEON Mall di Sentul.

Sumber : admin