Kilas Emiten: INPS, JPFA, OASA, dan HRME
Monday, April 15, 2019       08:58 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian sekaligus untuk memperkaya referensi transaksi hari ini, Senin (15/4):
1. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk () menargetkan bisa meraup pendapatan sebesar Rp800 miliar pada 2019. Target tersebut terbilang cukup tinggi dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada tahun sebelumnya. Pada 2018, perseroan hanya mencatatkan pendapatan Rp318,32 miliar lebih rendah 15,3% dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni Rp375,91 miliar. Adapun, pada 2018, penjualan gas berkontribusi Rp64,84 miliar terhadap pendapatan perseroan, dan SPPBE memberikan kontribusi senilai Rp7,59 miliar. Selain itu, pundi-pundi yang akan didapat pada 2019 akan bersumber dari penjualan bahan bakar minyak kepada konsumen-konsumennya yang berada di lautan.
2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk () berencana merampungkan pembangunan 10 silo pada akhir kuartal II/2019. Pada 2019, perseroan berencana menambah 10 silo baru dengan kapasitas 30.000 ton. Penambahan kapasitas silo ini bertujuan untuk menyerap jagung pascapanen, sekaligus memenuhi kebutuhan bisnis pakan. Adapun telah mengalokasikan belanja modal senilai Rp6 miliar untuk tiap silo. Selain itu, perseroan juga akan mengalokasikan belanja modal pengeringan jagung senilai Rp50 miliar. Untuk tahun ini, memproyeksikan pertumbuhan pendapatan sebesar 10%, atau lebih rendah dari realisasi 2018. Namun, menjelang Lebaran, optimistis akan terjadi peningkatan hingga 15% dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Sampai dengan akhir 2018, nilai penjualan yang dibukukan oleh mencapai Rp34,01 triliun, naik 14,89% dari posisi Rp29,6 triliun pada 2017. Laba tahun berjalan pada 2018 senilai Rp2,25 triliun, naik 116% dari posisi Rp1,04 triliun pada 2017.
3. PT Protech Mitra Perkasa Tbk () tahun ini mencoba memasuki sektor energi terbarukan dengan membangun proyek Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ). Manajemen menyebutkan bahwa bisnis Pembangkit Listrik Tenaga Surya ( PLTS ) dengan menggunakan tenaga matahari (solar cell) cukup prospektif karena pemasangan instalasi panel surya tidak akan memakan waktu lama seperti halnya proyek kelistrikan lain. Selain itu, ketidakpastian (uncertainty) dari proyek ini lebih kecil. Lebih lanjut, sudah menggandeng tiga perusahaan swasta yang bergerak di sektor kelistrikan untuk menjalankan proyek tenaga surya atap. Tiga perusahaan tersebut, mampu menghasilkan listrik sebesar 2 megawatt. Manajemen juga menyampaikan bahwa jika bisnis tersebut berjalan sukses, maka hal tersebut dapat berkontribusi pada pendapatan perusahaan sebesar 30%-50%. Sementara itu, tahun ini perseroan menargetkan mendapatkan pendapatan Rp 50 miliar, dan laba bersih sebesar Rp 5 miliar.
4. PT Menteng Heritage Realty Tbk () menargetkan pendapatan tahun ini bisa mencapai lebih dari Rp 100 miliar. Jumlah ini meningkat sekitar 64,7% secara tahunan. Per 2018, HMRE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 60,7 miliar. Sementara itu, per kuartal I-2019, perusahaan ini telah mencatatkan pendapatan Rp 15 miliar. Lebih lanjut, perseroan berencana mengakuisisi perusahaan pelayaran bernama PT Global Samudra Nusantara (GSN). Perusahaan pelayaran ini diharapkan bisa berkontribusi ke pendapatan perusahaan sebesar Rp 14 miliar. Selain itu, juga berencana membeli perusahaan perhotelan yakni PT Wijaya Wisesa Bakti. Dana akuisisi tersebut akan berasal dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Dana hasil IPO ini akan digunakan untuk mengakuisisi dua perusahaan dan juga sebagai modal kerja.

Sumber : admin