Kilas Emiten: JSMR, DMAS, PTPP, dan BTPN
Thursday, January 31, 2019       08:52 WIB

Ipotnews - Kilas berita emiten yang menjadi pilihan Tim Analis Indo Premier Sekuritas berikut ini bisa memperkaya referensi sebelum memulai transaksi hari ini, Kamis (31/1):
1. PT Jasa Marga (Persero) Tbk () melalui anak usahanya PT Jasamarga Probolinggo Banyuwangi (JPB), mendapatkan kredit sindikasi dana talangan tanah senilai Rp 2,52 triliun. Pendanaan ini akan digunakan untuk pembebasan lahan Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 172 km dan akan menjadi jalan tol terpanjang di Indonesia. Pendanaan ini berasal dari empat bank, yaitu BNI, BRI, BCA, dan Bank Mandiri. Masing-masing institusi perbankan tersebut mengucurkan dana Rp630 miliar. Nantinya jalan tol Probowangi akan terbagi menjadi tiga seksi, yaitu Seksi I di Wilayah Probolinggo (31,2 kilometer), Seksi II di Wilayah Situbondo (109 kilometer), dan Seksi III di Wilayah Banyuwangi (31,8 kilometer). Ruas Tol Probolinggo - Banyuwangi akan menjadi titik akhir jaringan jalan tol Trans-Jawa. Dimana masa konsesi untuk pembangunan Tol Probowangi adalah 35 tahun dengan dana investasi mencapai Rp 23,3 triliun.
2. PT Puradelta Lestari Tbk () membukukan marketing sales senilai Rp884 miliar pada 2018, atau hanya 70,72% dari target yang ditetapkan. Pada 2018, Grup Sinar Mas Land ini memasang target marketing sales senilai Rp1,25 triliun. Meskipun tak memenuhi target, perseroan meyakini penjualan akan tumbuh lebih baik pada tahun ini karena permintaan terhadap lahan industri masih tinggi. Manajemen juga mengatakan permintaan terhadap lahan industri terus meningkat terutama sejak kuartal IV/2018. Dari capaian pendapatan prapenjualan tersebut, sektor industri berkontribusi Rp637 miliar atau 72% sedangkan sisanya disumbangkan oleh sektor hunian dan komersial. Dibandingkan realisasi 2017, kontribusi sektor hunian dan komersial terhadap marketing sales meningkat pada 2018. Untuk ke depannya, perseroan akan terus melanjutkan pengembangan kawasan industri, komersial, dan hunian secara sinergis di Kota Deltamas. Pengembangan ini diklaim mendapat dukungan dari kondisi fundamental perusahaan yang kuat serta cadangan lahan yang masih sangat luas.
3. PT PP (Persero) Tbk () merampungkan rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) pada hari Rabu, 30 Januari 2019. Para pemegang saham perseroan menyetujui Perubahan Anggaran Dasar dengan mengubah status persero menjadi non-persero di RUPSLB hari ini. Perubahan ini dalam rangka pembentukan holding BUMN sektor perumahan dan pengembangan kawasan. Agenda perubahan status persero menjadi non-persero ini merupakan bagian dari pembentukan holding BUMN yang dipimpin oleh Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perum Perumnas). Dengan hasil ini, perseroan akan bergabung dengan beberapa BUMN lainnya dalam holding BUMN perumahan dan pengembangan kawasan, yakni , PT Amarta Karya, PT Bina Karya, dan PT Indah Karya. Adapun holding BUMN perumahan dan pengembangan kawasan akan memperkuat posisi perseroan dalam rangka penciptaan nilai tambah dan optimalisasi pengembangan bisnis yang akan memberikan dampak yang besar bagi masyarakat, pemerintah, maupun BUMN anggota holding.
4. PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk () tengah dalam proses merger atau penggabungan usaha dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia. Berdasarkan pengumuman penggabungan usaha pada 23 Januari 2019, maka 30 Januari 2019 adalah tanggal pembayaran atas pembelian saham milik pemegang saham publik yang menjual sahamnya. Sedangkan pada tanggal 31 Januari 2019 adalah tanggal perkiraan Bank Indonesia menerbitkan persetujuan penggabungan sistem pembayaran dan Bank Sumitomo Mitsui, sekaligus tanggal perdagangan terakhir saham sebelum penggabungan pada BEI. Adapun tanggal penggabungan efektif kedua bank adalah pada 1 Februari. Kedua bank ini merger setelah diakuisisi oleh Sumitomo Mitsui Banking Corporation. Per 31 Desember 2018, Sumitomo Mitsui Banking Corporation memiliki 39,93% saham . Summit Global Capital Management BV menggenggam 19,96% saham . Publik dengan kepemilikan di bawah 5% memiliki 38,48% saham .

Sumber : admin