Kilas Emiten: KAEF, SMGR, GGRM, TPIA, dan INKP
Thursday, November 01, 2018       08:59 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian sebelum memulai transaksi di awal bulan ini, Kamis (1/11):
1. PT Kimia Farma Tbk () membukukan pendapatan Rp5,30 triliun per 30 September 2018. Jumlah itu naik 23,37% dari periode yang sama tahun lalu Rp4,30 triliun. Beban pokok penjualan naik lebih rendah 20,62% secara tahunan pada kuartal III/2018. Tercatat, terjadi kenaikan dari Rp2,78 triliun pada kuartal III/2017 menjadi Rp3,36 triliun. Di sisi lain, beban keuangan tercatat mengalami kenaikan 114,10% secara tahunan dari Rp59,14 miliar menjadi Rp126,62 miliar. Sementara itu, kerugian selisih kurs mata uang asing tercatat sebesar Rp3,78 miliar pada kuartal III/2018 atau berbalik dari untung Rp1,21 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Dengan demikian, perseroan mengamankan laba bersih Rp225,28 miliar per kuartal III/2018. Pencapaian tersebut tumbuh 17,36% dari Rp191,96 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
2. PT Semen Indonesia Tbk () membukukan pertumbuhan laba bersih 43% secara tahunan pada kuartal III/2018. Semen Indonesia membukukan pendapatan Rp21,45 triliun pada 30 September 2018. Jumlah tersebut naik tipis 4,40% dari periode yang sama tahun lalu Rp20,55 triliun. Beban pokok pendapatan perseroan tercatat naik lebih rendah dibandingkan dengan pendapatan. Tercatat, terjadi kenaikan 4,22% dari Rp14,50 triliun pada kuartal III/2017 menjadi Rp15,11 triliun. Dari situ, laba kotor yang dikantongi tumbuh 4,81% secara tahunan dari Rp6,04 triliun menjadi Rp6,33 triliun pada kuartal III/2018. Adapun, beban penjualan tercatat naik 18,92% secara tahunan pada kuartal III/2018. Jumlah yang dikeluarkan naik dari Rp1,61 triliun menjadi Rp1,92 triliun. Di sisi lain, perusahaan menikmati selisih kurs dari penjabaran kegiatan usaha luar negeri senilai Rp172,62 miliar pada 30 September 2018.
3. PT Gudang Garam Tbk () memperoleh laba bersih senilai Rp5,76 triliun per September 2018, tumbuh 6,33% year-on-year (yoy) dari sebelumnya Rp5,42 triliun. Manajemen menuliskan total pendapatan per September 2018 mencapai Rp69,89 triliun. Nilai itu menanjak 13,59% yoy dari periode 9 bulan pertama 2017 sebesar Rp61,52 triliun. Beban pokok penjualan juga meningkat menjadi Rp56,18 triliun dari sebelumnya Rp48,40 triliun. Namun, laba bruto masih naik menuju Rp13,71 triliun dari posisi per September 2017 senilai Rp13,12 triliun. Laba usaha pada per September 2018 naik menjadi Rp8,24 triliun dari sebelumnya Rp7,85 triliun. Laba bersih meningkat 6,33% yoy menjadi Rp5,76 triliun dari posisi per September 2017 sebesar Rp5,42 triliun.
4. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk () pada sembilan bulan pertama 2018 mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 174,5 juta. Laba ini turun 30,23% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu US$ 250,23 juta. Penurunan laba bersih ini terjadi di tengah kenaikan pendapatan sebesar 8,89% menjadi US$ 1,96 miliar dari sebelumnya US$ 1,80 miliar. Tapi, beban pokok penjualan melonjak lebih tinggi ketimbang pendapatan. Beban pokok pendapatan Chandra Asri naik 18,25% menjadi US$ 1,62 miliar. Alhasil, margin laba kotor perusahaan petrokimia ini turun menjadi 17,59% dari periode sembilan bulan pertama tahun lalu 23,69%. Kenaikan pendapatan terjadi karena harga penjualan rata-rata yang lebih tinggi, terutama ethylene dan polyethylene. Manajemen mengatakan, meski harga jual naik, volume turun terutama karena kegiatan pemeliharaan terjadwal dan pengerjaan tie-in untuk penambahan kapasitas.
5. PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk () meraup laba bersih US$ 516,17 juta atau naik 79,58% year on year (yoy) dari US$ 287,43 juta pada periode September 2017. Peningkatan laba bersih sejalan dengan peningkatan penjualan bersih pada periode Januari-September 2018 sebesar 11,06% menjadi US$ 2,51 miliar dari sebelumnya US$ 2,26 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. Penjualan ditopang dari segmen penjualan kertas budaya dan pulp yang berkontribusi sebesar US$ 1,66 miliar atau naik 15% dari US$ 1,44 miliar pada periode September 2017. Selain peningkatan pendapatan, kenaikan laba Indah Kiat hingga September ini disebabkan oleh penurunan beban pokok penjualan sebesar 3,04% menjadi US$ 1,58 miliar dari US$ 1,63 miliar pada September 2017.

Sumber : admin

berita terbaru
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:13 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TGKA
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:08 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of MTMH
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:05 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ASGR
Saturday, Apr 27, 2024 - 10:01 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ACST
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:57 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of VTNY
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:54 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of ROTI
Saturday, Apr 27, 2024 - 09:50 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PSKT