Kilas Emiten: MYOH, CSAP, KAEF, dan BOLT
Thursday, March 21, 2019       08:53 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian untuk menambah referensi dagang hari ini, Kamis (21/3):
1. PT Samindo Resources Tbk () menorehkan pendapatan sebesar US$ 241,1 juta naik 28,2% dari tahun sebelumnya sebesar US$ 188,07 juta. Dari sisi profitabilitas, seluruh komponen mencatat kenaikan yang positif. Pendorong utama kenaikan profitabilitas perseroan tersebut didukung oleh adanya efisiensi yang telah digalakkan sejak awal 2018.
Dari sisi biaya non operasional, juga melakukan beberapa efisiensi. Beban umum dan administrasi tercatat turun 8.9% ketimbang tahun 2017. Sementara itu perseroan juga menorehkan laba tahun berjalan sebesar US$ 30,93 juta naik sekitar 151,3% ketimbang pada tahun 2017 sebesar US$ 12,31 juta.
2. PT Catur Sentosa Adiprana Tbk () terus memacu pertumbuhan segmen ritel modern bahan bangunan dan home improvement dengan membuka gerai Mitra10 ke-30 di Cirebon, Jawa Barat. Sebagai informasi saja, 80% pilihan item barang di Mitra10 Cirebon merupakan produk lokal sehingga akan turut memajukan industri dalam negeri. Saat ini, perseroan juga fokus pada ekspansi strategis yang agresif untuk memperkuat pangsa pasarnya. Perseroan optimis bahwa iklim usaha di Indonesia sangat prospektif, kondusif dan mendukung pertumbuhan bisnis perseroan yang fokus di bidang bahan bangunan baik itu distribusi maupun ritel modern, mengingat pertumbuhan konsumsi rumah tangga juga meningkat 5,1% dengan tingkat inflasi 2,8%. Adapun sampai dengan tahun 2021 ditargetkan jumlah toko Mitra10 akan mencapai 50 toko. Lokasi toko akan disebarluaskan di Jabotabek, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi dan Kalimantan.
3. PT Kimia Farma (Persero) Tbk () segera menyelesaikan proses akuisisi 56,77% saham yang dimiliki PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI). Perseroan berencana melakukan penandatanganan sales purchase agreement dengan RNI pada 27 Maret 2019. Manajemen juga menyampaikan bahwa nilai akuisisi saham berada pada rentang Rp1 triliun-Rp1,5 triliun. Sumber pendanaan untuk akusisi tersebut akan berasal dari kas internal dan bridging loan dengan komposisi masing-masing sebesar 30% dan 70%. Alternatif pendanaan lainnya yaitu melalui rights issue. Sebelumnya, perseroan telah menandatangani jual beli saham bersyarat pada 13 Februari 2019. Perseroan membeli seluruh saham RNI dalam sebanyak 476.901.860 saham, yang merupakan 56,77% dari modal ditempatkan dan disetor penuh . Adapun tujuan pembelian saham ini ialah untuk meningkatkan pangsa pasar farmasi perseroan. Dengan akuisisi ini, perseroan akan memiliki pangsa pasar farmasi hingga lebih dari 6%.
4. PT Garuda Metalindo Tbk () akan melakukan sejumlah ekspansi untuk memperbesar pangsa pasar domestik dan luar negeri pada 2019. Manajemen mengungkapkan bahwa pada tahun ini perseroan akan mendapatkan sumber pertumbuhan melalui tiga saluran. Sumber pertumbuhan yang dimaksud adalah penambahan volume atas produk regular ke konsumen lama, penambahan komponen-komponen baru untuk konsumen lama dan juga penambahan konsumen baru, dan penambahan komponen-komponen baru untuk konsumen lama dan konsumen baru di pasar ekspor. Dengan teralisasinya penjualan komponen di pasar ekspor yang telah direncanakan sejak 2017 pertumbuhan perseroan ditargetkan dapat terealisasi dalam kurun waktu 1 hingga 2 tahun. Untuk tahun ini, perseroan menargetkan pertumbuhan pendapatan 10%-12% dengan adanya kenaikan volume penjualan. Sementara itu, untuk target pertumbuhan net profit 15%-20% dengan melihat faktor adanya kenaikan harga jual dan juga stabilisasi harga material dan kurs dolar Amerika Serikat.

Sumber : admin