Kilas Emiten: SIDO, PCAR, ENRG, dan MGRO
Thursday, May 09, 2019       09:05 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi transaksi hari ini, Kamis (9/5):
1. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk () mulai melakukan pengiriman produk minuman Kuku Bima Energi ke Nigeria pada kuartal I/2019. Manajemen mengatakan, perseroan mengirim 3 kontainer produk minuman Kuku Bima Energy ke Nigeria pada Maret 2019. Perseroan mencatatkan nilai penjualan ekspor tersebut sebesar US$600.000. Sebagai informasi, pada kuartal I/2019, perseroan mencetak penjualan bersih sebesar Rp713,68 miliar atau naik 14,95% secara tahunan. Adapun, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp208,87 miliar atau naik 23,53% secara tahunan.
2. PT Prima Cakrawala Abadi Tbk () menutup pabriknya yang berlokasi di Indramayu dan Cirebon. Manajemen menuturkan alasan perseroan menutup pabriknya ialah kaena terjadinya persaingan tidak sehat dalam pengadaan bahan baku di tingkat pemasok. Namun demikian, ada sejumlah dampak positif dari penutupan pabrik tersebut yaitu menghentikan kerugian yang dialami perseroan akibat tidak adanya pendapatan yang diterima, mengurangi risiko kerugian dan melakukan penghematan biaya fixed cost sekitar Rp4 miliar per tahun. Adapun pada tahun lalu, perseroan berhasil mencatatkan penjualan senilai Rp176,5 miliar pada 2018, naik 30,32 persen dari posisi Rp135,43 miliar pada 2017. Namun beban pokok penjualan tumbuh lebih tinggi dibandingkan penjualan. Maka laba kotor perseroan pun anjlok dari Rp17,78 miliar pada 2017 menjadi Rp8,34 miliar. Adapun, laba usaha pada 2017 senilai Rp2,91 miliar, beralih menjadi rugi senilai Rp8,5 miliar.
3. PT Energi Mega Persada Tbk () meraih fasilitas pinjaman sebesar US$56,5 juta, atau sekitar Rp808,23 miliar. Manajemen juga mengungkapkan bahwa perseroan telah melakukan perjanjian fasilitas pinjaman dengan Elektra Assets Ltd. Pinjaman tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai kembali pinjaman jangka pendek yang jatuh tempo dari PST Finance Ltd. Perjanjian fasilitas pinjaman baru ini memiliki suku bunga sebesar 15% per tahun, dan akan jatuh tempo dalam 24 bulan ke depan. Transaksi pembiayaan kembali tersebut nantinya dapat menurunkan beban bunga perusahaan hingga 5% per tahun. Transaksi pembiayaan kembali sebesar US$56,5 juta merupakan bagian upaya perseroan untuk mengoptimalkan struktur neraca keuangan. Ke depannya, perseroan akan mencari terobosan baru untuk menurunkan beban keuangan dan memperbaiki likuiditas.
4. PT Mahkota Group Tbk () mencatatkan pendapatan Rp 444,3 miliar sepanjang kuartal I-2019. Angka ini naik 8,10% dibanding periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 411,02 miliar. Pendapatan paling besar disumbangkan dari penjualan minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dan inti sawit atau palm kernel (PK). Penjualan CPO tumbuh 15,07%, dari Rp 302,29 miliar menjadi Rp 347,86 miliar. Sementara itu, penjualan PK turun 17,44% dari Rp 79,43 miliar menjadi Rp 64,57 miliar. Manajemen mengatakan, kenaikan pendapatan tersebut seiring dengan peningkatan hasil panen tandan buah segar (TBS) yang masih terus terjadi sejak akhir 2018 hingga kuartal I-2019. Adapun produksi CPO per kuartal I-2019 meningkat 23,3% secara tahunan. Untuk ke depannya,perseroan akan terus meningkatkan produksi dan kinerja. Salah satu caranya adalah dengan program hilirisasi. Per kuartal I-2019 ini, telah mencatatkan laba bersih sebelum pajak sebesar Rp 9,65 miliar. Angka ini naik 138% secara tahunan. Pada periode sama tahun sebelumnya, rugi bersih sebesar Rp 24,90 miliar.

Sumber : admin