Kilas Emiten: TINS, EXCL, EAST, dan URBN
Friday, September 06, 2019       08:58 WIB

Ipotnews - Perhatikan kilas emiten berikut untuk menambah referensi transaksi saham akhir pekan ini, Jumat (6/9):
1. PT Timah Tbk () mengancam akan terus mengurangi pasokan timah ke pasar global bila harga terus melesu. Manajemen menegaskan bahwa perusahaan akan melakukan kebijakan efektivitas dan efisiensi pada pos biaya operasional terutama dalam menjaga volume ekspor. Hal tersebut dilakukan untuk menyikapi kelesuan harga timah yang terjadi saat ini. Sebagai informasi, berdasarkan data Bloomberg pada perdagangan kemarin, harga timah kontrak Januari 2020 di SHFE naik 4,8% menjadi 145.090 yuan per ton, tertinggi sejak 19 Juni. Kemudian, pada penutupan perdagangan harga timah menguat 2,59% menjadi 142.000 yuan per ton. Sementara itu, harga timah kontrak 3 bulan di LME naik sebanyak 3,1% menjadi US$17.740 per ton, tertinggi sejak 26 juli, saat pengumuman tersebut sebelum akhirnya bergerak di kisaran US$17.640 per ton, menguat 2,6%.
2. PT XL Axiata Tbk () tengah mempersiapkan pelepasan 4.500 menara karena telah mengubah arsitektur jaringan menjadi lebih terdistribusi. Manajemen mengatakan 4.500 menara tersebut merupakan menara strategis yang menentukan nasib kelangsungan menara lainnya. Pasalnya, sistem terdahulu menyebabkan 4.500 menara itu terlalu riskan bila pengoperasiannya diserahkan ke pihak lain.
Saat ini, pihaknya sedang mempersiapkan dokumen sebelum akhirnya menawarkannya ke pasar. Seperti diketahui, perseroan menjual 3.500 menara pada 2014 dan 2.500 menara pada 2016. Sebelumnya, menjual 3.500 menara kepada PT Solusi Tunas Pratama (STP) pada 2014 senilai Rp5,6 triliun. Lalu, pada 2016 perseroan melepas 2.500 menara dan meraih dana Rp3,6 triliun dari anak usaha yakni PT Profesional Telekomunikasi Indonesia.
3. PT Eastparc Hotel Tbk () mencatat peningkatan pendapatan sebesar 20,02% pada periode 8 bulan tahun ini. mencatat pendaatan sebesar Rp40,1 miliar per Agustus 2019. Jumlah itu naik 20,02% dari posisi Rp32,6 miliar pada 8 bulan 2018. Manajemen menjelaskan bahwa peningkatan pada pendapatan terutama disebabkan oleh kenaikan tingkat hunian yang berasal dari dari tiga segmentasi, yakni segmen korporasi 40%, pemerintah 26%, dan liburan 34%. Saat ini, perseroan tengah fokus pada proses pembangunan Eastparc Express Hotel dan telah mengajukan Izin Penggunaan Pemanfaatan Tanah ( IPPT ). Rencana ekspansi itu dilakukan dalam rangka memperluas pangsa pasar melalui penyediaan jasa hotel bintang empat. Ke depannya, selain memanfaatkan kondisi sektor pariwisata di DIY Yogyakarta yang menjanjikan, perseroan juga berupaya untuk melihat kesempatan-kesempatan untuk memperluas jangkauan pelayanan di industri perhotelan di berbagai daerah
4. PT Urban Jakarta Propertindo Tbk () memperbesar alokasi penggunaan dana hasil penawaran umum perdana saham untuk akuisisi lahan, properti, dan perusahaan dari 50,99% menjadi 80,83. Manajemen mengatakan nilai realisasi hasil penawaran umum (IPO) sebesar Rp432 miliar dikurangi biaya lain Rp8,81 miliar, sehingga hasil bersihnya senilai Rp423,18 miliar per 31 Desember 2018. Awalnya, perseroan merencanakan akan menggunakan 50,99% atau Rp215,77 miliar dari dana hasil IPO untuk akuisisi lahan. Selain itu, Rp129,46 miliar atau 30,59% akan digunakan untuk pengembangan lahan, dan sisanya Rp77,95 miliar atau 18,42% akan digunakan untuk modal kerja.

Sumber : admin