Kilas Emiten: TINS, SCBD, WSKT, dan ISSP
Wednesday, October 09, 2019       09:01 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak menjadi perhatian untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Rabu (9/10):
1. PT Timah (Persero) Tbk () melanjutkan pemangkasan produksi dan pengurangan volume ekspor timah sejalan dengan rendahnya harga di pasar global. Manajemen mengatakan bahwa perseroan telah mengeluarkan kebijakan efektivitas dan efisiensi pada operating cost.
Lebih lanjut, dari sisi pemasaran, perseroan telah mengurangi penjualan sejak Juli 2019 lalu. Perseroan mengurangi ekspor antara 1.000/1.500 ton per bulan. Saat ini, perseroan akan mengurangi kembali porsi ekspor sekitar 1.000 ton per bulan sehingga total pengurangan ekspor menjadi 2.000-2.500 ton per bulan.
2. PT Danayasa Arthatama Tbk ( SCBD ) hanya mampu mengantongi laba Rp 20,54 miliar pada paruh pertama tahun ini. Jumlah tersebut merosot 49,31% dari perolehan di semester I-2018 yang saat itu laba tercatat sebesar Rp 40,53 miliar. Penurunan laba tersebut disebabkan oleh turunnya pendapatan dan naiknya beban usaha. Pendapatan perseroan tersebut tercatat sebesar Rp 496,22 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan 4,86% bila dibandingkan dengan semester I-2018 (yoy) yang berhasil meraih Rp 517,36 miliar. Selain itu, pendapatan dari hotel juga tercatat turun, SCBD membukukan pendapatan dari hotel sebesar Rp 137,71 miliar. Pendapatan tersebut turun 11,75% yoy dari periode sebelumnya yang saat itu tercatat Rp 156,04 miliar. Sedangkan pendapatan dari jasa telekomunikasi naik 7,37% yoy dari Rp 97,48 miliar menjadi Rp 104,67 miliar. Dari sisi beban, tercatat beban pokok SCBD pada semester I-2019 sebesar Rp 95,89 miliar. Jumlah tersebut menunjukkan penurunan 3,39% yoy dari Rp 99,26 miliar. Sedangkan beban usaha justru naik 15,17% yoy dari Rp 363,89 miliar menjadi Rp 419,09 miliar.
3. PT Waskita Karya (Persero) Tbk () akan menerima pembayaran 4 proyek turnkey yang telah dikerjakan oleh perseroan dengan nilai sekitar Rp2,52 triliun pada Oktober 2019. Keempat proyek tersebut adalah Proyek LRT Sumatra Selatan senilai Rp500 miliar, Proyek Tol Kunciran-Parigi senilai Rp700 miliar, Proyek Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan senilai Rp327 miliar, dan Proyek Tol Cinere-Serpong senilai Rp1 triliun. Selain empat proyek tersebut, juga akan melakukan penagihan untuk pekerjaan proyek tol Trans-Sumatra yang dikembangkan oleh PT Hutama Karya (Persero) dan selesai pada 2019. Dari proyek tol Trans-Sumatera ini, perseroan berharap dapat menerima pembayaran senilai Rp13 triliun.
Selanjutnya, juga akan menerima pembayaran dari proyek tol Jakarta-Cikampek II Elevated. Pembayaran senilai Rp4,5 triliun dari Tol Japek II Elevated diharapkan dapat diterima pada Desember 2019. Pembayaran atas proyek-proyek tersebut termasuk dalam rencana penerimaan kas masuk dari proyek turnkey sebesar Rp24 triliun yang selesai pada tahun ini. Dengan pembayaran tersebut, diharapkan akan membantu menjaga rasio utang berbunga terhadap modal perseroan sebesar 2,3 kali pada akhir 2019.
4. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk () akan mendongkrak volume penjualannya di tahun ini dimana masih adanya ruang dari kapasitas terpasang pabrik untuk memperlebar hasil produksi. Tahun ini perseroan mematok pertumbuhan volume penjualan hingga 20% dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangannya di tahun 2018, mampu menjual 346.987 ton pipa, naik dobel digit dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 321.587 ton. Jika perusahaan mematok kenaikan 20%, diperkirakan volume penjualan mencapai 416.384 ton. Adapun kapasitas terpasang pabrik milik perusahaan tercatat sebanyak 600.000 ton per tahun dengan tingkat utilisasi sekitar 60%-65%. Perseroan juga tengah meningkatkan jaringan distribusi dengan menambah beberapa unit depo di luar Jawa. Saat ini perseroan telah memiliki depo di Jakarta dan Bandung yaitu masing-masing satu unit yang telah beroperasi. Terkait jenis produk yang masih mendominasi pendapatan perseroan ialah pipa konstruksi seperti pipa mekanik dan pipa spiral. Kedua produk tersebut sepanjang semester-I 2019 menyumbang Rp 393,35 miliar dan Rp 368,25 miliar bagi pendapatan di pasaran lokal.

Sumber : admin