Kilas Emiten: TPIA, MTDL, TOBA, dan MARK
Friday, September 07, 2018       09:07 WIB

Ipotnews - Berikut kilas emiten yang layak diperhatikan sebelum memulai transaksi di akhir pekan ini, Jumat (7/9):
1. PT Chandra Asri Petrochemical Tbk () laba setelah pajak pada akhir Juni 2018 sebesar US$ 115,5 juta. Angka ini turun 33,79% dari periode yang sama tahun lalu di US$ 174 juta. Padahal, pendapatannya naik 7,6% menjadi US$ 1,28 miliar. Beban pokok pendapatan perusahaan tercatat naik 16,1% menjadi US$ 1,04 miliar karena sebagian besar biaya bahan baku naik lebih tinggi terutama naphta. Di tengah kondisi ekonomi yang lesu dan meningkatnya biaya naphta, Chandra Asri berniat terus meningkatkan kinerja keuangan dan operasional dengan penyebaran produk yang relatif sehat. Tapi, Chandra Asri mencatat, margin EBITDA perusahaan tetap sehat yaitu 18%. Pencapaian ini diklaim lebih tinggi ketimbang margin pertengahan siklus industri petrokimia. Perusahaan juga menyebut likuiditasnya yang sehat dengan kas bersih sekitar US$ 100 juta.
2. PT Metrodata Electronics Tbk () menorehkan kinerja positif sepanjang semester I 2018. Hingga paruh pertama tahun ini, mencetak kenaikan pendapatan 28% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, menjadi Rp 5,4 triliun. pertumbuhan tersebut juga berimbas pada laba bersih Metrodata yang naik 18% menjadi Rp 115,28 miliar dari laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 97,84 miliar. Berdasarkan laporan kuangan , terjadi pertumbuhan pada semua segmen usaha seperti penjualan perangkat keras yang tumbuh 29% dari Rp 3,2 triliun menjadi Rp 4,1 triliun. Lalu, segmen perangkat lunak tumbuh 32,7% dari Rp 524,48 miliar menjadi Rp 696,11 miliar. Segmen jasa dan sewa juga tumbuh sekitar 20% dari Rp 449,88 miliar menjadi Rp. 539,59 miliar.
3. PT Toba Bara Sejahtra Tbk () mencari peluang untuk masuk ke dalam proyek atau akuisisi aset di sektor pertambangan dan kelistrikan. Perseroan menyampaikan, dalam menerjemahkan visi perusahaan ke depan, manajemen mencari proyek-proyek potensial di sektor kelistrikan dan batu bara. Aset yang akan diakuisisi merupakan proyek brownfield, atau yang sudah berjalan. Pada semester I/2018, pendapatan perusahaan naik 46,48% year-on-year (yoy) menjadi US$187,29 juta dari sebelumnya US$127,86 juta. Penjualan batu bara meningkat menuju US$179,99 juta dari semester I/2017 senilai US$126,75 juta. juga membukukan pendapatan US$363.249 dari bisnis kelapa sawit, dan bisnis konstruksi sebesar US$6,94 juta. Per Juni 2017, belum ada pemasukan dari lini konstruksi. Laba bersih pada semester I/2018 mencapai US$16,05 juta. Nilai itu melonjak 99,84% yoy dari semester I/2017 sebesar US$8,03 juta.
4. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk () menyebut pelemahan nilai tukar rupiah menyebabkan sejumlah komponen biaya perseroan mengalami kenaikan. Kendati demikian, perseroan dapat menekan dampak negatifnya dengan memperbesar porsi ekspor. Saat ini, porsi ekspor mencapai 90% dari total penjualan perseroan. Komposisi ekspor yang sangat dominan tersebut menjadi skema natural hedging bagi perseroan sehingga mampu mempertahankan struktur biaya rendah. Adapun, menargetkan pendapatan sepanjang tahun ini dapat mencapai Rp310,5 miliar. Hingga semester I/2018, perseroan sudah mengantongi Rp155,45 miliar atau mencapai 50,1% dari target pendapatan perseroan sepanjang 2018. Sementara itu, perusahaan menargetkan laba bersih setelah pajak dapat mencapai Rp72 miliar pada 2018. Hingga semester I/2018, perseroan pun sudah meraup Rp36,54 miliar, atau sekitar 50% dari total target laba bersih 2018.

Sumber : admin