Kilas Emiten: ULTJ, MPPA, WSBP, dan TOWR
Tuesday, February 19, 2019       09:09 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan untuk menambah referensi transaksi saham hari ini, Selasa (19/2):
1. PT Ultra Jaya Milk Industry Tbk () akan fokus pada penjualan di dalam negeri, sehingga tidak memasang penjualan ekspor tumbuh tinggi pada 2019. Perseroan juga memasang target penjualan ekspor pada tahun ini sebesar Rp25 miliar. Hingga kuartal III/2018, penjualan ekspor tercatat Rp19,90 miliar atau berkontribusi 0,45% terhadap total penjualan. Raihan ini meningkat 46,94% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp13,54 miliar. Sebelumnya, perseroan memasang target pertumbuhan penjualan di atas 10% pada tahun ini. Adapun, pada tahun lalu, target pertumbuhan yang sama diperkirakan telah tercapai. Jika mengacu pada perkiraan tersebut, maka perseroan mengincar penjualan sebesar Rp5,90 triliun pada 2019. Per 30 September 2018, perseroan mencatatkan penjualan sebesar Rp4,04 triliun, naik 13,09% secara year on year.
2. PT Matahari Putra Prima Tbk () siap tumbuh organik dengan memperbesar bisnis online pada tahun ini. Manajemen mengungkapkan bahwa inovasi aplikasi online hypermart online ini telah diciptakan sejak tahun lalu. Adapun untuk tahap awal, konsumen berbelanja online melalui empat hypermart yakni di Hypermart Karawaci Supermall, Lippo Karawaci Utara, Kemang Village dan Pejaten. Hingga akhir 2019, aplikasi hypermart online tersebut bisa melayani pembelian online dari konsumen yang berada di Pulau Jawa. Perseroan juga memilih memperbesar penjualan online melalui aplikasi baru dibandingkan dengan membuka lapak di marketplace. Sementara itu aplikasi Hypermart Online ini telah diunduh sekitar 100.000 kali dan memperoleh peringkat 3,7 dari 5. Terkait dengan nilai investasi, jumlah dana yang dialokasi perseroan untuk aplikasi tidak besar, sebab perseroan menggunakan sistem informasi teknologi yang telah ada dan melakukan perubahan prosedur.
3. PT Waskita Beton Precast Tbk () telah menerima pembayaran termin pada Januari 2019 yang digunakan perseroan untuk pelunasan pinjaman perseroan. Manajemen juga mengatakan bahwa pihaknya telah mendapatkan pendapatan termin Rp900 miliar pada Januari 2019. Dana itu didapat dari pembayaran PT Waskita Bumi Wira untuk proyek tol Krian-Legundi-Bunder-Manyar ( KLBM ). Dengan demikian, utang perseroan kepada pihak ketiga akan mengalami penurunan pada Februari 2019 menjadi sekitar Rp 4,7 triliun. Sampai dengan Januari 2019, perseroan telah membukukan nilai kontrak baru (NKB) senilai Rp725 miliar. Jumlah tersebut didapatkan perseroan dari sejumlah proyek. Untuk mencapai target kontrak baru Rp10,39 triliun, perseroan telah menyiapkan sejumlah strategi di antaranya pengembangan pangsa pasar, pengembangan produk baru seperti bantalan rel kereta, tiang listrik beton, dan rumah precast.
4. PT Sarana Menara Nusantara Tbk () melaporkan baru saja mendapatkan pinjaman dari MUFG Bank Ltd. cabang Jakarta dengan nilai mencapai JPY3.977.400.000 atau sekitar Rp508 miliar. Fasilitas pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk membiayai kebutuhan umum Protelindo. Adapun jangka waktu dari pinjaman tersebut yaitu 3 tahun sejak tanggal penandatanganan dengan bunga per tahun dari Tokyo Interbank Offering Rate (Jibor). Pada awal tahun ini perseroan telah membukukan kontrak pengadaan infrastruktur telekomunikasi sebesar Rp5,8 triliun. Kontrak tersebut akan direalisasikan perseroan baik melalui peningkatan densifikasi maupun perluasan jaringan. Manajemen menyampaikan bahwa perseroan telah mengantongi lebih dari 1.600 order sewa untuk kolokasi dan BTS atau tower baru yang seluruhnya ditargetkan selesai tahun ini. Perseroan pun tengah menggencarkan perpanjangan kontrak dengan operator penyewa jasa.

Sumber : admin