Kilas Emiten: VIVA, ABMM, MLBI, dan HMSP
Wednesday, April 24, 2019       09:08 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak mendapat perhatian sekaligus menambah referensi dagang hari ini, Rabu (24/4):
1. PT Visi Media Asia Tbk ( VIVA ) mencatat penurunan kinerja pada akhir 2018. Perseroan mencatatkan pendapatan bersih Rp 2,40 triliun, turun 13% year on year (yoy). Adapun sebagian besar pendapatan VIVA berasal dari pendapatan iklan yang mencapai Rp 2,39 triliun atau turun 8% yoy. Sementara pendapatan non iklan juga turun 95% yoy menjadi Rp 8,03 miliar pada akhir 2018. Sementara itu dari sisi kontribusi pelanggan, pendapatan dari PT Wira Pamungkas Pariwara juga turun 13% yoy menuju Rp 554,36 miliar. Sedangkan pendapatan lain-lain turun 14% yoy menjadi Rp 1,84 triliun di akhir 2018.
2. PT ABM Investama Tbk ( ABMM ) mampu meningkatkan kinerja keuangan sepanjang tahun lalu melalui strategi operasional dari hulu ke hilir dengan menjalankan strategi end-to-end services yang berfokus pada value chain batu bara. Tercatat, laba bersih ABMM sebesar US$ 65,49 juta sepanjang 2018. Laba bersih tersebut tumbuh 1.057% dibandingkan dengan 2017 sebesar US$5,57 juta. Dalam laporan keuangan 2018, ABMM berhasil mencatat perolehan pendapatan sebesar US$ 773,05 juta pada 2018, naik 11,9% dibandingkan perolehan 2017 yaitu US$ 690,73 juta. Sementara itu, total aset dari pada tahun lalu sebesar US$ 851,9 juta dibandingkan pada 2017 sebesar US$ 1,04 miliar. Pada awal tahun ini, ABM juga telah melakukan penandatanganan kontrak baru untuk jasa pertambangan dengan PT Muara Alam Sejahtera (MAS) senilai US$ 114 juta.
3. PT Multi Bintang Indonesia Tbk ( MLBI ) membagikan dividen sebesar Rp1,23 triliun atau sebesar Rp583 per saham untuk tahun buku 2018. Total dividen ini terdiri dari dividen interim sebesar Rp47 per saham dan dividen final sebesar Rp536 per saham. Sebagai informasi, pada 2018 perseroan membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,23 triliun, turun 7,35% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp1,32 triliun. Adapun laba yang tertekan pada 2018 sebesar Rp206 miliar pada 2017 karena adanya pengembalian cukai. Meski laba tertekan, perseroan membukukan penjualan sebesar Rp3,65 triliun pada 2018. Perolehan ini meningkat 7,67% dibandingkan dengan penjualan pada 2017 sebesar Rp3,39 triliun.
4. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk ( HMSP ) mencatatkan volume penjualan sebesar 22,1 miliar batang hingga 31 Maret 2019. Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh induk usaha HMSP , Philip Morris International (PMI), volume penjualan HMSP pada kuartal I/2019 turun 3,7% dibandingkan dengan volume penjualan pada kuartal I/2018 sebanyak 23 miliar batang. Adapun penurunan volume penjualan perseroan sebesar 3,7%, lebih besar dari penurunan volume penjualan industri rokok sebesar 0,8%. Volume penjualan industri rokok pada kuartal I/2019 sebesar 68,7 miliar batang, turun 0,8% dibandingkan dengan volume penjualan pada kuartal I/2018 sebesar 69,3 miliar batang. Dengan perolehan tersebut, pangsa pasar HMSP terkoreksi dari 33,2% pada kuartal I/2018 menjadi 32,2% pada kuartal I/2019 atau turun 1%.

Sumber : admin

berita terbaru
Tuesday, Apr 30, 2024 - 17:03 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of JAST
Tuesday, Apr 30, 2024 - 17:00 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of KOIN
Tuesday, Apr 30, 2024 - 16:57 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of WAPO
Tuesday, Apr 30, 2024 - 16:53 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SRTG
Tuesday, Apr 30, 2024 - 16:49 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PPRE
Tuesday, Apr 30, 2024 - 16:46 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RSCH
Tuesday, Apr 30, 2024 - 16:43 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of SAME
Tuesday, Apr 30, 2024 - 16:40 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of TPMA
Tuesday, Apr 30, 2024 - 16:36 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of RAAM