Kilas Emiten: WSKT, WIKA, ASRI, ADHI, dan PRIM
Tuesday, October 02, 2018       08:54 WIB

Ipotnews - Kilas emiten berikut layak diperhatikan sebagai referensi memulai transaksi hari ini, Selasa (2/10):
1. PT Waskita Karya Tbk () mencatat perolehan kontrak baru Rp 9,2 triliun secara year to date dari bulan Januari hingga Agustus 2018. Angka ini naik 2,22% atau sekitar Rp 200 miliar dari bulan Juli 2018 yang tercatat sebesar Rp 9 triliun. Perseroan mengatakan, menargetkan raihan kontrak baru sepanjang tahun 2018 sebesar Rp 50 triliun hingga Rp 55 triliun. Lebih lanjut, sendiri masih akan membidik proyek-proyek infrastruktur, bendungan dan jalan tol. Asal tahu saja, PT Waskita Beton Precast Tbk () yang merupakan anak usaha dari mencatatkan nilai kontrak baru per Agustus 2018 ikut menurun menjadi Rp 4,08 triliun. Pencapaian tersebut menurun bila dibandingkan dengan nilai kontrak baru pada Agustus 2017 yang mencapai Rp 7 triliun.
2. PT Wijaya Karya Tbk () mencatatkan perolehan kontrak baru Rp 23,35 triliun hingga Agustus 2018. Nilai kontrak tersebut meningkat Rp 2,12 triliun jika dibandingkan dengan bulan Juli 2018 sebesar Rp 21,33 triliun. Perolehan kontrak itu mencapai 40,35% dari target yang ditetapkan perusahaan sebesar Rp 58,11 triliun. Manajemen mengatakan, pihaknya masih yakin akan menembus target kontrak yang dipatok. untuk potensi kontrak baru hingga akhir tahun 2018 masih akan sesuai dengan target kontrak baru perusahaan tahun ini yakni sebesar Rp 58,11 triliun. Seperti diketahui, target tahun 2018 tersebut meningkat jika dibandingkan dengan pencapaian kontrak baru di tahun 2017 sebesar Rp 42,21 triliun.
3. PT Alam Sutera Realty Tbk () siap luncurkan dua produk baru di kuartal IV-2018. Perseroan bilang, pihaknya optimistis bisa mencapai target marketing sales di akhir 2018. Meskipun, data kinerja keuangan emiten itu hingga September masih dalam proses konsolidasi. Sebelumnya, Manajemen juga mengatakan penjualan dua proyek yang bakal dirilis tersebut, bisa menambah pendapatan emiten itu sekitar Rp 600 miliar hingga Rp 700 miliar. Dua proyek baru tersebut terletak di Kawasan Alam Sutera Serpong dan Suvarna Sutera. Untuk proyek baru di Alam Sutera, rencananya bakal membidik segmen menengah atas. Sedangkan untuk Suvarna Sutera akan menyasar segmen kelas menengah.
4. PT Adhi Karya Tbk () optimistis pembayaran pengerjaan proyek light rail transit Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi senilai Rp3,6 triliun yang akan diterima, pada Oktober 2018, akan mengerek arus kas dari aktivitas operasi perseroan. Perseroan mengatakan, dana yang masuk dapat digunakan untuk menurunkan leverage atau beban bunga. Strategi yang ditempuh yakni dengan mengendalikannya melalui net debt to equity ratio. Perseroan menambahkan sampai dengan saat ini pembayaran yang diterima perseroan baru Rp3,4 triliun dari light rail transit (LRT) Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi (Jabodebek). Jumlah tersebut merupakan pembayaran tahap pertama untuk progres pengerjaan proyek hingga September 2017. Untuk pembayaran tahap kedua, saat ini sedang ditagihkan dan dalam pemeriksaan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan ( BPKP ). Ditargetkan, dana tersebut dapat masuk pada Oktober 2018.
5. PT Royal Prima Tbk () kinerja pendapatan tercatat cukup positif dengan tingkat pertumbuhan 19,78% secara tahunan. Hanya saja, laba neto periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk terkoreksi yakni sebesar 41,88% yakni dari Rp14,05 miliar pada semester I/2017 menjadi hanya Rp8,16 miliar pada semester I/2018.
Hal ini disebabkan oleh membengkaknya beban pokok pendapatan perseroan, yakni mencapai Rp66,02 miliar pada tahun ini, naik sebesar 36,57% dibandingkan dengan semester I/2017 yang hanya Rp48,34 miliar. Adapun, total aset perseroan meningkat, di mana per 30 Juni lalu total aset mencapai Rp891,45 miliar, naik sebesar 187,46% dibandingkan pada akhir tahun lalu yang hanya senilai Rp310,1 miliar.

Sumber : admin