Kinerja Buruk MDKA Benamkan Harga Saham ke Level Terendah 2 Tahun Terakhir
Monday, October 02, 2023       13:46 WIB

Ipotnews - Kinerja keuangan PT Merdeka Copper Gold Tbk () pada semester I-2023 yang memburuk menjadi sentimen negatif bagi harga saham perseroan, dan pada perdagangan hari ini sempat menyentuh level terendah dalam dua tahun terakhir.
Hingga penutupan Sesi I perdagangan hari ini, saham berada di level 2.730 atau ambles 5,21 persen dibanding penutupan Jumat (29/9). Bahkan, hari ini harga saham dari emiten yang dikendalikan oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk () tersebut sempat menyentuh level terendah dalam dua tahun terakhir, yakni 2.680. Level ini terakhir kali di sentuh pada awal Oktober 2021.
Penurunan harga pada perdagangan hari ini melanjutkan pola downtrend yang terjadi pekan lalu. Selama sepekan terakhir, emiten milik Sandiaga Salahuddin Uno dan Garibaldi Thohir itu sudah terkoreksi lebih dari 15 persen, sedangkan secara year-to-date ambles 33 persen.
Sebagaimana diketahui, pada semester I-2023, menderita rugi bersih USD49,21 juta, terutama disebabkan terjadinya lonjakan beban selama enam bulan pertama tahun ini. Padahal, selama enam bulan pertama tahun ini bisa meraup pendapatan USD520,03 juta atau melonjak 52,32 persen (y-o-y).
Namun, pada paruh pertama tahun ini tercatat mengalami lonjakan beban pokok pendapatan hingga 99,96 persen (y-o-y) menjadi USD473,9 juta. Sehingga, laba bruto perseroan pada semester I-2023 melorot 55,81 persen (y-o-y) menjadi USD46,14 juta.
Adapun jumlah laba usaha pada paruh pertama 2023 tercatat USD18,41 juta atau "nyungsep" 75,51 persen (y-o-y), karena harus merogoh kocek untuk memenuhi kebutuhan beban umum dan administrasi mencapai USD27,73 juta.
Kinerja income statement semakin tertekan dengan adanya beban keuangan pada semester I-2023 yang mencapai USD39,68 juta atau meroket 336,04 persen (y-o-y). Bahkan, selama enam bulan pertama tahun ini perseroan juga mencatatkan beban lain-lain sebesar USD30,17 juta, padahal di periode yang sama 2022 masih bisa meraih pendapatan lain-lain USD62,59 juta.
Sehingga, rugi sebelum pajak penghasilan yang dicatatkan untuk periode yang berakhir hingga 30 Juni 2023 menjadi USD51,44 juta atau berbanding terbalik dengan periode 30 Juni 2022 yang membukukan laba sebelum pajak penghasilan sebesar USD128,64 juta.
Dengan adanya beban pajak penghasilan pada semester I-2023 sebesar USD3,47 juta, maka rugi periode berjalan yang dicatatkan menjadi USD54,91 juta. Kondisi ini berbanding terbalik dengan semester I-2022 yang bisa meraih laba periode berjalan USD100,07 juta.
Sementara itu, besaran rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk di semester I-2023 sebesar USD49,21 juta, karena mengatribusikan rugi periode berjalan kepada kepentingan non-pengendali senilai USD5,7 juta. Seperti diketahui, laba bersih di semester I-2022 sebesar USD96,79 juta.
Per 30 Juni 2023, total liabilitas tercatat USD2,03 miliar atau membengkak 9,73 persen dibanding per 31 Desember 2022 senilai USD1,85 miliar. Sedangkan, jumlah ekuitas hingga akhir semester I-2023 sebesar USD2,56 juta atau lebih tinggi dibanding posisi per akhir Desember 2022 yakni USD2,02 miliar. (Budi/ef)

Sumber : Admin