Kinerja Hingga Kuartal III Makin Negatif, Saham LPKR Bisa Kian Susut
Monday, December 02, 2019       17:02 WIB

Ipotnews - Kinerja negatif PT Lippo Karawaci Tbk () pada kuartal III 2019 memicu spekulasi saham perseroan semakin melorot.
Sebagaimana diberitakan pekan lalu, mencatatkan kinerja negatif hingga kuartal III 2019. Emiten properti ini membukukan rugi bersih Rp 1,72 triliun. Besaran kerugian tersebut meningkat cukup signifikan apabila dibandingkan kerugian pada periode yang sama pada tahun lalu sebesar Rp 779,58 miliar. Pada semester I 2019 yang mencatatkan rugi bersih Rp 1,45 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dirilis melalui keterbukaan informasi pada Jumat (29/11), membengkaknya kerugian ini disebabkan naiknya beban pokok pendapatan. Hingga September 2019, beban tersebut naik 13,4 persen dari Rp 4,39 triliun menjadi Rp 4,98 triliun.
Lini usaha large scale integrated development ternyata menjadi penyumbang terbesar meningkatnya beban pokok pendapatan perusahaan dengan kenaikan 135,6% dari Rp 314,82 miliar menjadi Rp 741,77 miliar. Tidak hanya itu, beban di bisnis layanan kesehatan (healthcare) juga naik 14,8% secara tahunan dari Rp 2,99 triliun menjadi Rp 3,43 triliun.
Kenaikan beban pokok pendapatan tersebut menyebabkan laba bruto perusahaan turun 15% secara tahunan dari Rp 3,75 triliun menjadi Rp 3,19 triliun. Sedangkan pendapatan hanya naik tipis 0,06% dari Rp 8,26 triliun menjadi Rp 8,27 triliun.
Terkait hal itu, pendiri LBP Institute Lucky Bayu Purnomo, menilai kondisi keuangan tidak lepas dari imbas dari industri properti secara umum yang mengalami perlambatan. Menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, industri berbasis konglomerasi seperti Lippo Group harus menghadapi tantangan yang tidak mudah seperti digitalisasi. "Banyak dari mereka yang harus melakukan efisiensi," kata Bayu saat dihubungi oleh Ipotnews, Senin (2/12).
Pada saat yang sama, kompetitor Lippo seperti Ciputra dan Agung Podomoro sudah memiliki segmen konsumen yang loyal. Ini diperparah lagi oleh munculnya kasus korupsi dalam proyek pembangunan kota mandiri Meikarta yang juga dimiliki Lippo. Kemunculan kasus hukum yang akhirnya ditangani KPK ini ikut mempengaruhi kepercayaan investor pada .
"Saat ini harga saham di level 244. Bisa saja harga saham emiten ini akan semakin menurun ke level 220. Rekor terendah harga saham di level 180," tutur Bayu.
Mengacu RTI, harga saham siang tadi ditutup 244. Pagi ini harga saham dibuka pada level 242. Rata-rata pergerakan harga saham hari ini adalah 240-246. Volume saham yang diperdagangkan adalah 72,19 juta lembar saham dengan kapitalisasi market sebesar Rp17,30 triliun. (Adhitya)

Sumber : admin