Kinerja Operasional Sangat Kuat, Analis: Buy TBIG
Thursday, November 14, 2019       13:19 WIB

Ipotnews - Pencapaian Ebitda PT Tower Bersama Infrastructure Tbk () sesuai dengan ekspektasi, hingga 72 persen dari proyeksi 2019.
Ebitda yang berhasil diraih Rp3 triliun atau terjadi kenaikan +8,2 persen (YoY). Ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai 9,5 persen (YoY) karena penyewa naik +11,7 persen (YoY), menjadi sebanyak 27.789 tenant.
Biaya masih terkelola dan secara umum marjin Ebitda stabil. Sedangkan secara kuartalan (QoQ), Ebitda pada 3Q19 mencapai Rp1 triliun atau naik 4,1 persen
Beban Pajak
Laba bersih setelah pajak ( NPAT ) di 3Q19 tumbuh 40 persen (QoQ) menjadi Rp230 miliar karena beban bunga yang lebih rendah. "Tetapi hal ini di bawah ekspektasi Kami," kata analis PT Indo Premier Sekuritas Hans Tantio, dikutip dari risetnya,
Pencapaian NPAT yang di bawah ekspektasi ini karena pajak yang lebih tinggi dari perkiraan seiring mulai membukukan beban pajak final mulai 3Q19 yang besarannya mencapai Rp61 miliar. Regulasi pajak final tersebut efektif mulai 2018.
Kenaikan Tenant
Jumlah tenant naik 4 persen (QoQ) dengan rasio 1,8 kali dibanding pada 2018 sebesar 1,69 kali.
Hasil ini mempertahankan posisinya sebagai pelaku industri menara dengan jumlah co-location (penyewaaan bersama) tertinggi. Order sewa baru datang dari Hutch. Hingga 3Q19, Kontribusi Hutch terhadap pendapatan naik menjadi 13 persen dari sebelumnya 9 persen di 2Q19.
mengalami pertumbuhan tenant tertinggi secara organik yang mana dia menambah 1342 gross tenant (196 sites dan 1.146 co-location) dalam 1 kuartal.
Tingkat Utang
Utang bersih dengan kurs lindung nilai mencapai Rp20,8 triliun. Posisi rasio utang bersih terhadap Ebitda sebesar 5,1 kali yang berarti flat (QoQ).
Pada Juli 2019, TBK membayar utang jatuh tempo dan menggantinya dengan fasilitas kredit revolving baru sebesar USD375 miliar disertai pemangkasan biaya bunga 25bps. Net gearing 5,6 kali pada 3Q19 dari posisi sebelumnya 6,7 kali (2Q19).
Kinerja Lampaui Target
Kinerja terkini menunjukkan pencapaian rasio tertinggi tenant dalam 5 tahun terakhir.
Manajemen memperkirakan target co-location terlampaui tahun ini. Memakai penambahan tenant belakangan ini, perseroan pada jalur menambah hampir 3.500 gross tenant pada proyeksi FY19.
Indo Premier merekomendasikan Buy saham mengingat kinerja operasionalnya yang kuat . Target price ditetapkan Rp8.300 per saham.
(Riset Indo Premier Sekuritas)

Financial Summary

2017A

2018A

2019F

2020F

2021F

Revenue (Rp bn)

4,023

4,318

4,775

5,220

5,672

EBITDA (Rp bn)

3,485

3,704

4,096

4,478

4,865

EBITDA growth

8.3%

6.3%

10.6%

9.3%

8.6%

Net profit (Rp bn)

2,316

681

913

1,162

1,349

EPS (Rp)

511

150

201

256

298

EPS growth

138.4%

-70.6%

34.1%

27.3%

16.1%

ROE

96.3%

19.8%

23.7%

26.9%

27.3%

PER (x)

10.7

36.5

27.2

21.4

18.4

EV/EBITDA (x)

12.9

12.6

11.6

10.8

10.0

Dividend yield

2.7%

3.0%

2.5%

2.4%

3.0%

IPS vs Consensus



97%

107%

104%

 Source: Compay () IndoPremier, Share Price Closing as of 13 November 2019 


Sumber : admin

berita terbaru
Friday, Apr 26, 2024 - 17:41 WIB
Indonesia Market Summary (26/04/2024)
Friday, Apr 26, 2024 - 17:26 WIB
Dividen Tunai HRTA Mei 2024
Friday, Apr 26, 2024 - 17:23 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PTRO
Friday, Apr 26, 2024 - 17:19 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of CRSN
Friday, Apr 26, 2024 - 17:18 WIB
Dividen Tunai MKTR Mei 2024
Friday, Apr 26, 2024 - 17:08 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of AUTO
Friday, Apr 26, 2024 - 17:04 WIB
Financial Statements 1Q 2024 of PJAA