Kombinasi 4 Faktor Topang Rupiah Menguat 0,18% di Penutupan
Tuesday, February 23, 2021       16:22 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada sore ini, Selasa (23/2), terdorong kombinasi empat faktor.
Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah ditutup pada level Rp14.092 per dolar AS atau menguat sebesar 25 poin atau 0,18% dibandingkan penutupan di pasar spot pada Senin (22/2) di level Rp14.117 per dolar AS.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka, Ibrahim Assuaibi, mengatakan bahwa menguatnya kurs rupiah hari ini karena melemahnya indeks dolar AS. Pelaku pasar tengah menanti pidato Gubernur The Federal Reserve, Jerome Powell terkait inflasi AS. Powell dijadwalkan memberikan laporan di Komite Perbankan Senat pada hari Selasa waktu setempat (Rabu dinihari).
"Pelaku pasar memantau pernyataan Powell untuk memperkirakan kebijakan lebih lanjut The Fed terkait pemulihan ekonomi AS," kata Ibrahim dalam keterangan tertulis resmi, Selasa sore.
Persepsi yang terbangun di pasar saat ini adalah risiko percepatan laju inflasi karena pemulihan ekonomi. Padahal belum lama ini Powell menegaskan belum nampak tanda-tanda percepatan laju inflasi yang signifikan. "Sepertinya kebijakan pelonggaran moneter masih akan bertahan cukup lama meskipun pelaku pasar sudah memperkirakan ada ruang pengetatan karena risiko inflasi," ujar Ibrahim.
Faktor kedua, Komite Anggaran DPR Amerika Serikat telah mengajukan undang-undang bantuan pandemi senilai USD1,9 triliun yang diusulkan Presiden Joe Biden. Pengesahan oleh majelis rendah DPR ditetapkan pada akhir pekan ini.
Panel menggabungkan undang-undang yang ditulis di berbagai komite DPR dalam beberapa pekan terakhir, yakni menarik cek stimulus USD1.400, meningkatkan tunjangan pengangguran, kenaikan upah minimum, pendanaan vaksin, dan elemen lainnya. Pemungutan suara yang akan meloloskan undang-undang itu yakni 19-16, dengan tidak ada suara dari Partai Republik. Paket tersebut kini menuju ke House Rules Committee, perhentian terakhir sebelum pemungutan suara potensial pada Jumat (26/2) mendatang.
Faktor ketiga, dari dalam negeri, perpanjangan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat ( PPKM ) secara Mikro disambut positif pelaku pasar karena akan menekan laju penyebaran Covid-19. Faktor keempat, vaksinasi virus corona yang gencar di lakukan Pemerintah Indonesia juga akan berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat.
"Apalagi WHO sudah mencanangkan kemungkinan besar di tahun 2022 Covid-19 akan sirna. Dan masyakarat sudah bisa kembali bekerja dan pertumbuhan ekonomi akan kembali membaik," tutup Ibrahim. (Adhitya)

Sumber : admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA