Kuartal III/2019 Meski Laba Turun, Pendapatan SMMT Tumbuh 44,20 Persen
Monday, December 02, 2019       18:39 WIB

Ipotnews - Kinerja PT Golden Eagle Energy Tbk () di kuartal III lalu diwarnai oleh penurunan laba bersih sebesar 31,17% (yoy) menjadi Rp28,21 miliar. Tapi, pendapatan masih tumbuh 44,20% (yoy) menjadi Rp184,55 miliar.
Salah satu penyokong pendapatan adalah penjualan batubara ke luar negeri. Di kuartal tiga lalu, mencatat pendapatan ekspor sebesar Rp64,71 miliar. Sebaliknya di periode yang sama pada tahun lalu, perusahaan tidak memperoleh pendapatan ekspor.
Menurut  Corporate Secretary  , Chrismasari Dewi Sudono, pihaknya menjual batubara tipe GAR-47 dan GAR 40-42 ke pasar ekspor. Sejauh ini, perusahaan mengekspor batubara ke Korea Selatan, India, China, dan beberapa negara di Asia Tenggara.
"Permintaan ekspor pun cukup stabil meski kapasitas produksi batubara masih terbatas," jelasnya seperti dikutip Kontan, Senin (2/12).
Berdasar data seperti dikutip Kontan, memproduksi 1,4 juta ton batubara hingga kuartal tiga lalu. Jumlah ini sudah memenuhi 77,7% dari target produksi batubara perusahaan di akhir tahun nanti sebanyak 1,8 juta ton.
Saat ini kontribusi penjualan ekspor terhadap seluruh pendapatan masih sekitar 35%. Pendapatan masih didominasi oleh penjualan batubara di pasar domestik yakni sebesar Rp119,84 miliar di kuartal III/2019 atau turun 6,36% (yoy) dalam setahun. Hasil ini cukup menegaskan pentingnya peran penjualan ekspor terhadap kinerja .
Isu perang dagang dinilai akan mempengaruhi stabilitas permintaan batubara di pasar global. Pihak pun mengantisipasinya dengan melirik berbagai negara lain yang menjadi pasar ekspor baru. Di antaranya adalah Kamboja dan Pakistan.
"Negara-negara di Asia Tenggara masih bergantung pada batubara sebagai sumber energi. Dengan demikian diharapkan masih ada potensi perluasan pasar di situ," terang Chrismasari.
Di samping itu, penjualan ekspor juga akan tumbuh seiring langkah yang hendak menggenjot produktivitas dan menaikkan cadangan batubara di tambang Sumatera Selatan. Di kawasan tersebut memiliki anak usaha bernama Triaryani yang punya sumber daya batubara sebesar 406 juta ton dan cadangan sebanyak 257 juta ton.
juga bertekad memperbaiki penjualan domestiknya. Untuk itu perseroan berupaya terus melakukan penetrasi pasar domestik, baik melalui trader maupun pengguna akhir atau end user. Misalnya, pembangkit listrik maupun industri lain yang butuh bahan bakar batubara. (winardi)

Sumber : Admin