Kurangnya Katalis Hambat Prospek, Hold ACES di Target Harga Rp1.700
Thursday, September 19, 2019       17:58 WIB

Ipotnews - Meski layak mendapatkan nilai premium, kurangnya katalis dapat menghambat prospek Ace Hardware (), sehingga saham perseroan ditempatkan di rekomendasi Hold (tahan) di target harga Rp1.700.
Tim Analis Indo Premier Sekuritas dalam catatan risetnya, Kamis (19/9), menyoroti moderasi pertumbuhan rata-rata penjualan tiap toko (same store sales growth/SSSG) tahun ini (FY19) dan kemungkinan kanibalisasi setelah melakukan ekspansi agresif.
Setelah mencatat SSSG dua digit selama dua tahun berturut-turut, SSSG mulai mengalami normalisasi menjadi 6,7% dalam 8 bulan pertama 2019/8M19 (benading 8M18: 13,6%), meskipun sempat mengalami rebound menjadi 8,7% pada Agustus 2019 (dari 3,6% pada Juli 2019). Rebound dinilai tak akan berulang karena hal itu terkait dengan pemadaman listrik total di sebagian besar wilayah di Jabodetabek dan Jawa Barat.
Perlambatan diperparah oleh pembukaan agresif 33 toko pada 2018 dan mungkin 25 toko pada 2019.
mencatat penurunan marjin laba kotor (GPM) 100 basis poin (bps) pada semester I 2019 (1H19) menjadi 45,2%, terendah dalam delapan tahun terakhir. "Kami mengira GPM dapat terus berada di bawah tekanan dalam beberapa kuartal ke depan, menyusul strategi untuk memperkenalkan harga yang lebih terjangkau (misalnya dengan lebih banyak promosi dan lebih banyak tingkatan harga). Kami memperkirakan penurunan GPM 50 bps pada FY19F," papar Tim Analis.
Sayangnya, lanjut Tim Analis, pertumbuhan 6% SSSG pada FY19F tidak memungkinkan leverage operasi untuk sepenuhnya mengimbangi penurunan GPM, menyebabkan pertumbuhan laba bersih inti melambat menjadi 14,9% (bernading CAGR 2016-18 sebesar 20,6%).
Selain menghasilkan lebih banyak omset penjualan dari pelanggan baru, Tim Analis menilai juga berusaha membangun loyalitas dengan melibatkan lebih banyak pelanggan member melalui promosi dan acara khusus. Alhasil, member tumbuh sebesar 20,4% (yoy) menjadi 2,38 juta pada 1H19, lebih tinggi dari 2015-18 CAGR sebesar 18%.
Penjualan yang dihasilkan dari anggota melonjak ke rekor tertinggi 67,5%, yang semestinya bisa memastikan pertumbuhan jangka panjang yang lebih berkelanjutan untuk .
saat ini adalah saham ritel paling mahal yang dipantau Indo Premier, diperdagangkan pada 24,7 kali nilai P/E 12 bulan ke depan, atau 59% secara signifikan lebih tinggi dari pengecer termahal berikutnya, Mitra Adiperkasa () yang diperdagangkan pada 15,5 kali.
"Meskipun kami pikir layak dinilai premium, kami merasa kurangnya katalis dapat menghambat pemeringkatan lebih lanjut. Karena itu, kami memulai dengan rekomendasi Hold di target harga Rp1.700, dipatok 23,4 P/E 2020, atau 0,5 di atas rata-rata nilai 5 tahun."

Sumber : admin