Kurs Rupiah Diprediksi Capai Rp15.400 - Rp15.600 Per Dolar AS di Akhir 2024
Tuesday, April 09, 2024       13:19 WIB

Ipotnews - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat diprediksi mencapai kisaran Rp15.400 - Rp15.600 per dolar AS dan benchmark imbal hasil obligasi dalam negeri pada kisaran 6,4% - 6,5% pada akhir tahun 2024.
"Dengan asumsi bahwa kebijakan The Fed akan menurunkan Fed Funds Rate menjadi 5% dan potensi aliran modal kembali ke pasar domestik," kata Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk (), Reny Eka Putri dalam keterangan tertulis, Selasa (9/4).
Reny melihat Fed Funds Rate berpotensi turun paling cepat pada Semester II 2024. Begitu pula potensi penurunan BI rate baru akan terjadi pada paruh kedua tahun ini.
"Sekali lagi, data perekonomian, kondisi perekonomian global, ekspektasi inflasi, dan kebijakan moneter merupakan faktor penentu utama yang dapat mengarahkan Bank Sentral untuk menerapkan penurunan suku bunga," ujar Reny.
Untuk memitigasi volatilitas eksternal, Bank Indonesia akan melanjutkan triple intervensi, twist operasi, implementasi DHE, dan lelang instrumen terkini ( SRBI , SVBI , dan SUVBI). "Tujuannya untuk menjaga stabilitas pasar keuangan dan menyerap aliran modal," pungkas Reny.
Mengutip data aplikasi IPOT , sejak akhir tahun lalu hingga Jumat (5/4) usai penutupan sore sebelum libur Lebaran 2024, kurs rupiah melemah dari level Rp15.399 per dolar AS menjadi Rp15.840 per dolar AS. Posisi tersebut menunjukkan pelemahan 441 poin atau 2,9% sepanjang tahun berjalan atau year to date (YtD).
Perlu diketahui, pelaku pasar telah mengurangi spekulasi mengenai seberapa besar Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada 2024. Ekspektasi ini merosot ke level terendah sejak Oktober, data LSEG menunjukkan pada Senin (8/4).
Fed funds futures contracts untuk bulan Desember pada Senin mencerminkan ekspektasi penurunan suku bunga sekitar 60 basis poin tahun ini, dibandingkan dengan sekitar 150 basis poin yang telah diperkirakan pada awal tahun 2024.
Prospek penurunan suku bunga pertama sebesar 25 basis poin pada bulan Juni adalah sebesar 49%, turun dari 57% minggu lalu, data CME Group menunjukkan pada hari Senin kemarin.
Ekspektasi mengenai seberapa dalam dan seberapa cepat The Fed akan menurunkan suku bunga telah berubah dengan cepat selama beberapa bulan terakhir, karena investor semakin ragu bahwa para pengambil kebijakan akan mampu menurunkan biaya pinjaman tanpa memicu rebound inflasi dalam perekonomian yang kuat. The Fed memproyeksikan akan menurunkan suku bunga sebesar 75 basis poin tahun ini.
(Adhitya)

Sumber : admin