IDXC hannel - PT Pembangunan Perumahan Presisi Tbk (

PPRE

) mencatat laba bersih Rp80,21 miliar pada 2023. Nilai tersebut merosot 20,38 persen year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya. Adapun

PPRE

pada 2022 mampu mengamankan laba sebesar Rp100,75 miliar.
Penurunan kinerja membuat laba per saham dasar

PPRE

longsor hingga Rp7,85 per saham, dari semula Rp9,85 per saham.
Padahal pendapatan usaha anak usaha PT PP (Persero) Tbk (

PTPP

) itu terpangkas tipis 6,44% yoy mencapai Rp3,40 triliun, dengan beban pokok yang ikut merosot.
Namun, peningkatan beban usaha hingga keuangan membuat laba sebelum pajak membuat laba sebelum pajak

PPRE

tersisa Rp172,78 miliar, terpaut dari posisi tahun sebelumnya senilai Rp181,66 miliar, demikian mengutip keterbukaan informasi, Rabu (6/3/2024).
Segmen konstruksi berkontribusi utama terhadap pemasukan

PPRE

senilai Rp3,21 triliun, sedikit turun dari tahun 2022 yang mencapai Rp3,4 triliun Demikian juga segmen sewa dan ready mix, masing-masing terpangkas menjadi Rp107,48 miliar, dan Rp80,61 miliar.
Sebagian besar proyek datang dari pihak ketiga mencapai Rp2,53 triliun, seperti kontrak dari PT Weda Bay Nickel, PT Translingkar Kita Jaya, dan PT Hengjaya Mineralindo. Sementara kontra dari pihak berelasi terbesar datang dari sang induk

PTPP

.
Dari sisi neraca, aset

PPRE

akhir 2023 menembus Rp7,16 triliun, menurun 5,5% yoy. Total kewajiban utang atau liabilitas berkurang 13,23% yoy menjadi Rp3,84 triliun, sejalan dengan pertumbuhan modal atau ekuitas mencapai Rp3,31 triliun.
Kas atau setara kas

PPRE

mencapai Rp161,74 miliar per Desember 2023, turun dari awal tahun yang sebesar Rp305 miliar. Ini disebabkan sejumlah pengeluaran atas aktivitas pendanaan seperti pembayaran utang bank, hingga pinjaman pihak berelasi.

Sumber : idxchannel.com