Laba Astra Agro Turun Jadi Rp 1,06 T, Singgung Masalah El Nino
Tuesday, April 23, 2024       14:54 WIB

Jakarta, detikfinance - Produksi Tandan Buah Segar (TBS) inti PT Astra Agro Lestari Tbk () naik 4,8%, dari 3,16 juta ton pada 2022 menjadi 3,31 juta ton pada 2023. Namun pada 2023 membukukan pendapatan bersih Rp 21,83 triliun, atau terjadi penurunan 5% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang berpengaruh pada laba bersih perusahaan.
membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik perusahaan menjadi Rp 1,06 triliun, turun 38,8% dibandingkan 2022 sebesar Rp 1,73 triliun. menyebut industri kelapa sawit Indonesia memang tengah menghadapi tantangan produktivitas.
Salah satunya disebabkan oleh usia rata-rata tanaman nasional yang menua, yang mana sebanyak 46% merupakan tanaman memasuki pertumbuhan negatif. Tantangan untuk peningkatan produktivitas di tahun 2023 juga semakin serius, mengingat siklus el nino yang harus dihadapi perusahaan.
Tantangan dari sisi harga tak kalah penting. Pada 2022, harga berbagai komoditas mengalami lonjakan yang bisa dikatakan sebagai anomali. Harga crude palm oil (CPO) di pasar global pada 2022 tercatat sebagai harga tertinggi sepanjang sejarah industri, yakni mencapai US$ 1.813/ton. Dibandingkan tahun 2023, harga rata-rata CPO senilai US$ 964/ton, atau mengalami penurunan 13,9%.
"Penurunan harga yang tajam ini menimbulkan koreksi kinerja keuangan industri kelapa sawit Indonesia, termasuk Perseroan," ujar Presiden Direktur PT Astra Agro Lestari Tbk Santosa saat public expose di Menara Astra, Jakarta Pusat, Selasa (23/4/2024).
Kendati banyak tantangan, kata dia, optimistis menghadapi masa depan industri kelapa sawit. Terkait solusi tanaman yang sudah tua, Perseroan menyatakan terus melakukan replanting.
"Sepanjang tahun 2023, Perseroan berhasil meremajakan perkebunan seluas 4.713 hektar dengan bibit unggul dari hasil pengembangan research and development kami. Hal ini menjadi strategi perusahaan dalam peningkatan produktivitas jangka panjang," tambah Santosa.
Digitalisasi dan komitmen keberlanjutan terus melanjutkan program digitalisasi. Perseroan telah menerapkan teknologi informasi secara menyeluruh dalam proses dan tahapan produksi pabrik kelapa sawit untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi bisnis, dengan fokus pada manajemen working tools dan management control tools.
juga menggunakan Plantation Information Management System ( PIMS ) yang terdiri dari aplikasi mobile dan sensor/Internet of Things (IoT) untuk mengontrol utilisasi sumber daya di kebun. Dukungan dari Operation Center of Astra Agro (OCA) memastikan Perseroan mendapatkan data operasional kebun secara aktual, cepat, tepat, dan akurat.
Santosa menambahkan, perseroan juga terus berkomitmen dalam tata kelola berkelanjutan melalui Good Corporate Governance (GCG). Komitmen ini selaras dengan Astra Agro Sustainability Aspiration 2030. GCG merupakan key enabler dalam mengimplementasikan Triple-P Roadmap Strategy yakni Portfolio, People, dan Public Contributions.
Pada RUPST yang diadakan 23 April 2024, setelah menerima surat pengunduran diri 3 direksi yang memasuki masa pensiun. Oleh karena itu pada RUPST kali ini diajukan dan disetujui 3 anggota direksi baru. Perubahan ini sesuai dengan rencana jangka panjang pengembangan eksekutif dan rencana suksesi pimpinan perseroan.
Susunan Direksi :
Presiden Direktur: Santosa
Direktur: Tingning Sukowignjo
Direktur: M. Hadi Sugeng Wahyudiono
Direktur: Widayanto
Direktur: Djap Tet Fa
Direktur: Eko Prasetyo Wibisono
Direktur: Arief Catur Irawan
(ily/ara)

Sumber : DETIK FINANCE

berita terbaru
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PEVE, Jual
Friday, May 03, 2024 - 18:41 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham PYFA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:40 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham ENRG, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:35 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham KEEN, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:33 WIB
Perubahan Kepemilikan Saham AKRA, Beli
Friday, May 03, 2024 - 18:03 WIB
Indonesia Market Summary (03/05/2024)