Ipotnews - PT Bank Negara Indonesia Tbk (

BBNI

) mencatatkan laba bersih periode 2017 senilai Rp13,62 triliun atau bertumbuh 20,1 persen (year-on-year) yang ditopang kinerja positif pada segmen business banking dan consumer banking serta perbaikan kualitas aset.
Menurut Direktur Utama

BBNI

, Achmad Baiquni, penyaluran kredit 2017 bertumbuh 12,2 persen menjadi Rp441,31 triliun atau lebih tinggi dari pertumbuhan secara industri sebesar 8,2 persen. "Laba bersih kami tumbuh 20,1 persen menjadi Rp13,62 triliun," katanya di jakarta, Rabu (17/1).
Penyaluran kredit tersebut mendorong pendapatan bunga bersih (NII) di 2017 sebesar Rp31,94 triliun. Sedangkan, pendapatan nonbunga mengalami pertumbuhan sebesar 13,9 persen menjadi Rp9,78 triliun.
Dari total penyaluran kredit Rp441,31 triliun, sebesar Rp345,5 triliun tersalurkan ke segmen business banking, sedangkan senilai Rp71,4 triliun ke segmen consumer banking. Sementara itu, sebesar Rp24,37 triliun disalurkan melalui anak-anak perusahaan.
"Rasio kredit bermasalah BNI menurun dari 3 persen di 2016 menjadi 2,3 persen di 2017," kata Baiquni sembari menyebutkan bahwa cadangan kerugian penyusutan nilai ( CKPN ) tetap terjaga, dengan tingkat coverage ratio meningkat menjadi 148 persen. Sehingga, tingkat kecukupan modal (CAR)

BBNI

tercatat sebesar 18,5 persen.
Pada akhir 2017, total aset

BBNI

mencapai Rp709,3 triliun atau bertumbuh 17,6 persen, terutama ditopang oleh pengimpunan dana pihak ketiga (DPK) hingga akhir 2017 yang sebesar Rp516,1 triliun atau bertumbuh 18,5 persen (yoy).
Hingga akhir 2017,

BBNI

mencatatkan return on asset (RoA) sebesar 2,7 persen, return on equity (RoE) sebesar 15,6 persen,, net interest margin (NIM) sebesar 5,5 persen dan loan to deposit ratio (LDR) sebesar 85,6 persen.
(Budi)

Sumber : admin