Laba Bersih ESSA Tumbuh Hingga 520 Persen Pada Tiga Bulan Pertama 2021
Friday, April 23, 2021       15:38 WIB

Ipotnews - Sepanjang tiga bulan pertama 2021, PT Surya Esa Perkasa Tbk () berhasil mencatatkan kinerja cemerlang dan tercermin dari laba bersihnya yang melonjak drastis.
Adapun, melansir  KONTAN , Jumat (23/4) pada tiga bulan pertama tahun ini berhasil mencatatkan laba bersih senilai US$ 6,40 juta, atau melonjak hingga 520% dari realisasi laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya US$ 1,03 juta.
Kenaikan  bottomline  ini sejalan dengan kenaikan pendapatan . Perseroan berhasil membukukan pendapatan sebesar US$ 68,5 juta pada kuartal I-2021, meningkat sebesar 8,86% dibandingkan pada kuartal I tahun sebelumnya yakni sebesar US$ 62,9 juta.
Secara rinci, penjualan ammonia meningkat 11,8% menjadi US$ 58,71 juta dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar US$ 52,54. Hal ini turut berpengaruh terhadap kenaikan pendapatan yang sebagian besar kontribusi penjualannya berasal dari segmen amonia sebesar 86% yang diikuti oleh segmen  liquefied petroleum gas  (LPG) sebesar 14%. Adapun pendapatan dari segmen LPG sebesar US$ 8,95 juta.
Dari sisi operasional, berhasil mengurangi sejumlah beban-bebannya pada kuartal pertama 2021. Beban penjualan misalnya menurun sebesar 18% menjadi US$ 94.089 dan beban administrasi dan umum menurun 17% menjadi US$ 3,45 juta. Beban pokok pendapatan juga menurun dari US$ 50,10 juta menjadi US$ 48,26 juta.
Menurut Presiden Direktur , Vinod Laroya, peningkatan pendapatan serta laba bersih seiring dengan adanya pemulihan kembali harga Amonia secara tajam sejak Januari 2021. Kenaikan harga Amonia tersebut didorong oleh hambatan pasokan serta karena sektornya memasuki masa awal pemulihan permintaan.
Tahun ini, Vinod optimistis kinerja akan membaik. Apalagi kedua pabrik yang dioperasikan oleh , yaitu pabrik LPG di Palembang dan pabrik Amonia di Sulawesi Tengah telah mampu beroperasi secara maksimal.
Vinod juga optimis akan ada peningkatan kinerja tahun ini mengingat kenaikan harga LPG dan Amonia selama ini dan diperkirakan harga akan rata-rata lebih tinggi sebesar 15%-20%.
Selain itu tahun ini juga fokus untuk kembali meningkatkan produksi untuk amoniak dan LPG sejalan dengan mulai pulihnya permintaan dan juga terkait dengan rencana proyek amonia biru ( blue ammonia ). (winardi)

Sumber : Admin