Laba Bersih XL (EXCL) Melambung 168%, Sahamnya Lompat
Monday, April 29, 2024       14:40 WIB

JAKARTA, investor.id - PT XL Axiata Tbk () (perseroan) mengawali tahun 2024 dengan kinerja solid. Pada kuartal pertama (Q1) 2024 perseroan berhasil meraih total pendapatan sebesar Rp 8,44 triliun, meningkat 12% dibanding periode yang sama setahun sebelumnya (yoy).
EBITDA sebesar Rp 4,45 triliun, meningkat 24% yoy, dan EBITDA margin meningkat 5% yoy menjadi 52,8%.
Selain itu, laba bersih setelah pajak (PAT) perseroan Rp 547 miliar, juga mengalami peningkatan signifikan sebesar 168% yoy.
Sementara itu, kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai 93%.
Adapun laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp 539,07 miliar pada kuartal I-2024. Angka laba bersih itu tumbuh 168,34% dari Rp 200,89 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Seiring lonjakan laba bersih, saham lompat 2,52% ke Rp 2.440 pada penghujung sesi I perdagangan 29 April 2024. Sebelumya dua hari berturut-turut, pada 25 dan 26 April, saham selalu stagnan.
Spesial
Sementara itu, Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini mengatakan, periode kuartal pertama (Q1) 2024 tahun ini sangat spesial karena perseroan berhasil meraih pendapatan data yang positif dibandingkan kuartal sebelumnya (Q4 2023) setelah di beberapa tahun terakhir kuartal pertama biasanya datar saja.
Pertumbuhan pendapatan data di kuartal ini tidak terlepas dari keberhasilan perseroan mempertahankan harga layanan ditengah semaraknya momentum pemilihan umum serta Ramadan sehingga bisa meningkatkan trafik data.
"Selain itu, dengan total jumlah pelanggan berkualitas yang meningkat dari Q4 2023, yaitu 57,6 juta, kami berhasil mendorong penggunaan layanan sehingga trafik juga meningkat sebesar 3,2% dibandingkan Q4 2023 serta 18% dibandingkan Q1 2023, sehingga pada akhirnya turut mendorong kenaikan blended ARPU ( average revenue per user ) menjadi Rp 44 ribu. Angka tersebut merupakan ARPU tertinggi yang pernah dicapai XL Axiata hingga saat ini," paparnya dalam keterangan resmi, Senin (29/4/2024).
Dian menambahkan, pencapaian kinerja Q1 2024 juga tidak terlepas dari keberhasilan perseroan dalam mengoptimalkan penggunaan biaya operasional ( OPEX ) termasuk menekan beban biaya-biaya operasional menjadi lebih rendah.
Total biaya operasional berkurang hingga 8% dibandingkan Q4 2023. Penurunan biaya operasional yang signifikan ada pada beban penjualan dan pemasaran ( sales and marketing ) dan biaya infrastruktur.

Sumber : investor.id