Laju Ekonomi China Angkat Rupiah ke Rp14.565 per Dolar AS
Friday, April 16, 2021       16:58 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nilai tukar rupiah berada di posisi Rp14.565 per dolar AS pada perdagangan pasar spot Jumat (16/4) sore. Posisi tersebut menguat 0,34 persen dibandingkan perdagangan Kamis (15/4) sore di level Rp14.615 per dolar AS.
Sementara itu, kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) menempatkan rupiah di posisi Rp14.592 per dolar AS, atau menguat dibandingkan posisi hari sebelumnya yakni Rp14.646 per dolar AS.
Sore ini, mayoritas mata uang di kawasan Asia terpantau melemah terhadap dolar AS. Dolar Singapura menguat 0,02 persen, dolar Taiwan menguat 0,01 persen, won Korea Selatan menguat 0,11 persen, peso Filipina menguat 0,13 persen, dan rupee India menguat 0,75 persen.
Sebaliknya, yen Jepang melemah 0,11 persen, ringgit Malaysia melemah 0,09 persen, dan bath Thailand terpantau melemah 0,33 persen. Sedangkan yuan China masih stagnan.
Sementara itu, mata uang di negara maju bergerak menguat terhadap dolar AS. Poundsterling Inggris menguat 0,30 persen, dolar Australia menguat 0,19 persen, dolar Kanada menguat 0,22 persen, dan franc Swiss menguat 0,31 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar mengakhiri perdagangan pekan ini dengan penurunan mingguan back to back terburuk sepanjang 2021.
Imbal hasil obligasi AS juga melanjutkan penurunan imbas menguatnya keyakinan investor terhadap perpanjangan dukungan moneter oleh The Federal Reserve, termasuk ditahannya kebijakan suku bunga rendah untuk waktu yang lebih lama.
"Investor sekarang tampaknya lebih bersedia menerima jaminan Fed bahwa tekanan inflasi akan bersifat sementara dan stimulus moneter akan tetap berlaku selama bertahun-tahun yang akan datang," ujarnya dalam keterangan tertulis.
Sementara dari dalam negeri, penguatan rupiah terdorong oleh optimisme percepatan pemulihan ekonomi Indonesia yang juga didukung oleh kebangkitan mitra dagang terbesarnya yakni China. Seperti diketahui pertumbuhan ekonomi negeri tirai bambu pada kuartal I tahun ini melesat hingga 18,3 persen.
"Sebagai kalkulasi saja, setiap pertumbuhan ekonomi China 1 persen akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,05 persen. Dengan demikian dampak dari pertumbuhan ekonomi China akan terasa pada kuartal kedua dan kuartal ketiga 2021," terangnya.
Untuk perdagangan pekan depan, Ibrahim memprediksi rupiah kembali menguat dengan pergerakan di rentang Rp14.545-Rp14.600 per dolar AS.

Sumber : CNNINDONESIA.COM