Langkah Penguncian Eropa Dorong Kejatuhan Euro, "Greenback" Perkasa
Thursday, October 29, 2020       05:21 WIB

Ipotnews - Dolar melesat, Rabu, mendorong euro ke posisi terendah satu pekan, di tengah berita  lockdown  di Jerman dan Prancis karena melonjaknya kasus virus korona.
Jerman memutuskan untuk menutup bar dan restoran selama sebulan dan Prancis bersiap untuk memperketat kontrol pada pergerakan karena pandemi melonjak di seluruh Eropa dan pasar keuangan jatuh dengan kemungkinan biaya penguncian yang kedua, demikian laporan  Reuters  dan  Xinhua,  di New York, Rabu (28/10) atau Kamis (29/10) pagi WIB.
Komisi Eropa mengusulkan serangkaian tindakan baru untuk memerangi pandemi di Uni Eropa, menyebut lonjakan infeksi baru tersebut "mengkhawatirkan".
"Ketika segala sesuatunya menjadi menakutkan, semua orang bergegas menuju dolar," kata John Payne, pialang berjangka di Daniels Trading, Chicago.
"Pasar mata uang saat ini sedang menghadapi masalah di Eropa, dan Eropa - saya tidak tahu apakah pasar berpikir mereka memiliki banyak peluru tersisa untuk ditembakkan pada hal ini. Dari sudut pandang pelonggaran kuantitatif, itulah yang akan terjadi. Kita melihat dolar menjadi lebih menarik karena mungkin Trump tidak akan mengarah ke sana."
Pedagang bersiap untuk menghadapi volatilitas saat pemilu AS semakin dekat.
Kandidat presiden dari Partai Demokrat Joe Biden memimpin atas Presiden Donald Trump secara nasional dengan 10 poin persentase, berdasarkan jajak pendapat Reuters/Ipsos.
"Kami melihat beberapa pemangkasan posisi menjelang pemilu," kata Vassili Serebriakov, analis UBS di New York.
"Ekspektasinya adalah untuk kepresidenan Biden dan itu konsisten dengan cerita dolar yang lebih lemah. Tetapi karena beberapa jajak pendapat mengetat dalam beberapa hari terakhir, pasar menghindari risiko karena ketidakpastian itu."
Dia mengatakan pemerintahan Biden terlihat akan mengurangi ketegangan perdagangan dengan sekutu tradisionalnya seperti Eropa dan Kanada, serta China, yang akan meningkatkan sentimen pasar secara keseluruhan dan membebani dolar sebagai  safe-haven. 
Pada perdagangan petang, euro turun 0,4% terhadap dolar menjadi USD1,1754, setelah meluncur ke level terendah satu pekan.
Dolar tergelincir 0,1% terhadap yen menjadi 104,31 yen. Sebelumnya,  greenback  jatuh ke level terendah lebih dari satu bulan.
Euro juga turun 0,5% terhadap yen menjadi 122,60 yen, setelah sebelumnya tenggelam ke level terlemah sejak Juli.
Pertarungan hukum antara Partai Republik dan Demokrat tentang cara menghitung suara meningkatkan risiko bahwa hasil pemilu akan disengketakan.
Indeks Dolar (Indeks DXY), yang melacak  greenback  terhadap sekeranjang enam mata uang, naik 0,3% menjadi 93,39.
Di tempat lain, poundsterling turun 0,5% versus dolar menjadi USD1,2958. Pada akhir perdagangan di New York, dolar Australia turun menjadi USD0,7059 dari USD0,7132 di sesi sebelumnya. Sementara,  greenback  naik menjadi 0,9100 franc Swiss dari 0,9076 franc Swiss, dan menguat ke posisi 1,3296 dolar Kanada dari 1,3165 dolar Kanada. (ef)

Sumber : Admin

berita terbaru
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:51 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of TBIG
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:45 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of APIC
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:42 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ABDA
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:38 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of HOKI
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:35 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BMSR
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:31 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBSS
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:28 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of BBLD
Thursday, Mar 28, 2024 - 19:24 WIB
Financial Statements Full Year 2023 of ASSA