Lanjutkan Penurunan Wall Street, Bursa Saham Asia Dibuka Melorot
Friday, May 24, 2024       08:24 WIB

Ipotnews - Jelang akhir pekan, Jumat (24/5), bursa saham Asia dibuka melemah, melanjutkan kejatuhan indeks acuan pada sesi penutupan bursa saham Wall Street. Indeks saham acuan sempat menguat pada sesi penutupan bursa saham utama Eropa.
Investor menilai rilis data inflasi Jepang bulan April, sebagai petunjuk mengenai langkah kebijakan moneter Bank of Japan. Data inflasi inti Jepang - tidak termasuk harga makanan segar dan energi - turun menjadi 2,2% dari 2,6% pada Maret lalu, sejalan dengan ekspektasi. Inflasi umum melambat menjadi 2,5%, turun dari angka 2,7% di bulan yang sama.
Perdagangan saham hari ini dibuka dengan mencatatkan kemerisitan indeks ASX 200, Australia sebesar 1,22%.
Indeks Kospi, Korea Selatan anjlok 1,34%, sedangkan saham berkapitalisasi kecil Kosdaq melorot 0,95%.
Pada jam yang sama indeks Nikkei 225, Jepang setelah dibuka anjlok 1,83% setelah pengumuman CPI, sedangkan Topix berbasis luas turun 1,22%.
Mata uang negara-negara berkembang di Asia, termasuk won Korea Selatan dan ringgit Malaysia, pagi ini melemah karena dolar yang lebih kuat.
Di Jepang, inflasi menurun untuk bulan kedua karena investor terus mempertimbangkan apakah Bank of Japan mempunyai kapasitas untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini. Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang bertenor 10 tahun mencapai 1% pada minggu ini karena pasar hampir sepenuhnya memperkirakan kenaikan 10 basis poin pada rapat bulan Juli, menurut data yang dikumpulkan oleh Bloomberg. Yen diperdagangkan sekitar 157 per dolar.
Namun, penurunan harga tidak akan "menghalangi pasar keuangan untuk berspekulasi mengenai pengetatan kebijakan Bank of Japan lebih lanjut," kata Kristina Clifton, ekonom senior di Commonwealth Bank of Australia di Sydney.
"Pada tahap ini, kami memperkirakan BOJ akan menunggu hingga sekitar bulan Oktober sebelum menaikkan suku bunga lagi," yang dapat memberikan tekanan lebih lanjut pada yen, tambahnya.
Semalam di AS, Dow Jones Industrial Average menandai sesi terburuk tahun ini dengan penurunan sebesar 1,53%, dengan produsen pesawat Boeing anjlok 7,6% -- yang merupakan penurunan terbesar dalam indeks.
S&P 500 turun 0,74%, dan Nasdaq Composite anjlok 0,39%. Di awal sesi, indeks pasar luas dan indeks acuan teknologi tinggi telah mencapai rekor tertinggi. ( CNBC , Bloomberg)

Sumber : Admin