Lima Saran untuk Masa Pensiun yang Berkualitas
Friday, June 14, 2024       16:41 WIB

Mungkin Anda pernah berpikir (bermimpi) tentang masa pensiun yang ideal untuk diri sendiri dan keluarga. Dalam hal ini, masa pensiun ideal seringkali digambarkan sebagai masa yang indah ( golden period ) di mana Anda memiliki keluarga yang bahagia, kesehatan yang baik, dan rejeki yang melimpah. Satu-satunya cara untuk membuat mimpi Anda menjadi kenyataan adalah dengan memiliki perencanaan pensiun ( retirement planning ) yang baik dan tepat.
Di bawah ini kami sajikan lima saran untuk mewujudkan mimpi Anda akan masa pensiun yang berkualitas itu:
1. Persiapkan masa pensiun sejak awal
Tampaknya ungkapan bahwa tidak ada kata terlambat untuk menyiapkan masa pensiun tidak berlaku di sini. Masa pensiun harus dipersiapkan sejak awal. Jangan biarkan masa pensiun datang tanpa ada persiapan untuk menyambut kedatangannya. Jangan biarkan perencanaan pensiun baru dilakukan secara tergesa-gesa pada hari terakhir Anda bekerja.
Penting untuk diingat bahwa, pada masa pensiun, Anda tidak lagi merima gaji. Tetapi pengeluaran tetap ada, walau pun  mungkin  jumlahnya tidak sebanyak pada waktu Anda masih aktif bekerja. Kami katakan bahwa pengeluaran pada masa pensiun  mungkin  lebih rendah daripada ketika Anda masih aktif bekerja, karena pada orang-orang tertentu, dan pada periode tertentu dalam masa pensiunnya, pengeluaran pada masa pensiun dapat lebih besar daripada pengeluaran pada masa aktif bekerja.
Untuk itu, Anda harus tetap mempersiapkan sumber-sumber keuangan untuk dipergunakan pada masa pensiun. Pada masa pensiun, tidak ada lagi gaji yang setiap akhir bulan akan secara otomatis masuk ke dalam rekening. Sumber penghasilan bukan lagi gaji, tetapi tabungan Dana Pensiun yang telah Anda kumpulkan sebelumnya.
2. Temukan lingkungan yang tepat untuk menghabiskan masa pensiun
Lingkungan kerja menentukan di mana dan bagaimana kita hidup. Jika Anda bekerja, misalnya, di perbankan atau di perusahaan sekuritas, Anda tentunya tidak bisa berharap untuk tinggal di kota kecil, melainkan harus tinggal di kota besar atau tinggal di ibukota yang menjanjikan karir lebih baik. Sekarang setelah pensiun, Anda bebas untuk memilih lingkungan yang tepat yang Anda inginkan untuk menghabiskan masa pensiun.
Misalnya, Anda mungkin ingin tinggal di kota Bogor atau kota Bandung saja yang lebih sejuk hawanya, dengan wisata kuliner yang enak-enak, biaya hidup yang lebih rendah, serta polusi udara dan kemacetan lalu lintas yang tidak separah di Jakarta. Atau, mungkin Anda ingin tinggal di daerah pedesaan di Bali yang indah.
Atau, mungkin Anda tidak punya keluarga dekat yang masih hidup, dan Anda lebih memilih untuk tinggal dekat dengan komunitas sesama pensiunan yang bernasib sama. Apa pun pilihan hidup Anda pada masa pensiun, pastikan bahwa lingkungan tempat tinggal Anda memberikan hal-hal yang Anda harapkan untuk mengisi masa pensiun.
3. Jangan lupakan kehidupan sosial
Manusia adalah makhluk sosial, maka jangan melupakan kehidupan sosial. Walaupun Anda telah pensiun, tetap pertahankan relasi dengan para mantan kolega kerja atau rekan-rekan sesama karyawan di perusahaan dahulu. Memang, sebagai pensiunan, sebagian besar kolega di kantor lama akan hilang dari kehidupan sosial (Anda harus terus menerus membuka diri untuk membangun kehidupan sosial baru).
Ada yang relasinya mungkin hilang karena mereka (mantan kolega) sudah terlalu sibuk bekerja, sementara Anda telah pensiun, dan mereka tidak ingin 'diganggu' untuk urusan-urusan yang tidak berhubungan dengan pekerjaannya. Ada pula relasi yang hilang karena memang tidak ada lagi yang dirasa perlu untuk dibicarakan. Pada intinya, di jaman digital seperti saat ini, hubungan dalam arti kehidupan sosial dapat terus dipertahankan tanpa harus ketemu muka, tetapi dapat menggunakan teknologi komunikasi yang sudah semakin maju.
4. Tetap menjaga kesehatan (fisik dan mental)
Tanpa harus mengulang-ulang mengenai pentingnya menjaga kesehatan pada masa pensiun, harus kami sampaikan di sini, bahwa tanpa kesehatan (fisik dan mental) yang baik, Anda tidak akan dapat menikmati masa pensiun. Tanpa kesehatan yang baik, tidak akan ada yang namanya berlibur bersama keluarga, atau bepergian ( travelling ) keliling Indonesia atau keliling dunia.
Menjaga kesehatan harus selalu menjadi prioritas utama, bahkan sebelum Anda memasuki masa pensiun. Anda harus cukup berolah-raga, hanya makan makanan sehat dan dalam jumlah (takaran) yang sehat. Jika memungkinkan, Anda juga harus rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ( general   check-up ) untuk mendeteksi terjadinya penyakit sebelum penyakit itu terlanjur parah.
5. Temukan tujuan hidup ( purpose ) baru setelah pensiun
Pada waktu Anda masih aktif bekerja, mungkin satu-satunya sumber rasa kebanggaan Anda adalah karir Anda itu. Apalagi jika karir Anda tergolong luar biasa, sehingga ada rasa pencapaian ( sense of accomplishment ) dari tugas-tugas atau pekerjaan-pekerjaan yang terselesaikan dengan baik.
Tetapi, ketika Anda pensiun, semua sumber itu kebanggaan seakan-akan direnggut paksa. Tanpa ada lagi rasa bangga atas pekerjaan (karena sudah pensiun), Anda harus segera menemukan rasa bangga yang baru dari 'pekerjaan' atau status baru Anda sebagai pensiunan.
Misalnya, ketika Anda pensiun dan memutuskan untuk berbisnis kuliner, Anda harus mendapatkan tujuan hidup Anda yang sesungguhnya di situ. Berbisnis pada masa pensiun tidak lagi dilakukan semata-mata untuk tujuan mencari nafkah, tetapi lebih untuk mewujudkan cita-cita yang dulu Anda tidak dapat lakukan karena kesibukan Anda bekerja.
Atau, mungkin Anda ingin membalas budi ( giving back ) kepada komunitas Anda dengan menjadi sukarelawan pada upaya-upaya yang dilakukan dalam memajukan komunitas Anda. Apa pun yang Anda lakukan, pada masa pensiun, dapat Anda lakukan karena keinginan atau hasrat ( passion ) dalam diri Anda, bukan lagi didorong oleh keinginan memperoleh nafkah semata.
 Oleh : Fredy Sumendap, CFA 

Sumber : IPS